PR BANDUNGRAYA - Tersiar kabar di media sosial Facebook berisi klaim soal Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut yang meniadakan anggaran dana untuk pesantren.
Keputusan Gus Yaqut untuk menghilangkan anggaran tersebut menuai reaksi dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di mana para anggota dewan merasa kecewa pada Menag.
Berdasarkan hasil penelusuran sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Turnbackhoax.id dalam artikel "[SALAH] Menag Yaqut Tidak Lagi Anggarkan Dana untuk Pesantren", klaim tersebut adalah salah atau hoaks.
Baca Juga: Ketujuh Member BTS Ditanya Soal Skincare Rutin, Jawaban dari Jin dan RM Malah Bikin Ngakak
Kabar ini pertama kali dibagikan oleh pemilik akun Facebook La yang mengirimkan link berita dengan judul 'DPR Kecewa Menag Yaqut Tak Lagi Anggarkan Dana untuk Pesantren'.
Namun, kabar ini sudah dipastikan hoaks. Faktanya, Gus Yaqut tidak menarik anggaran dana untuk Pesantren, melainkan pihak Kementerian Agama telah menyiapkan beasiswa untuk pendidikan pesantren.
Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani menambahkan, Kemenag telah mengalokasikan anggaran insentif untuk ustaz pesantren dengan jumlah Rp250 ribu.
Baca Juga: Sering Dengar Kata How Cute hingga Poor Thing? Millenial Harus Tahu 30 Frasa Bahasa Inggris Ini
Sedangkan bagi santri, ada dua jenis bantuan yang disiapkan yaitu Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pesantren yang sudah di alokasikan anggaran lebih dari Rp162 miliar untuk 160 ribu lebih santri.
Serta Program Indonesia Pintar (PIP) pesantren yang sekitar Rp145 miliar dialokasikan untuk membantu lebih dari 188 ribu santri.
Program dari Kemenag tersebut mencakup aspek akademik, kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), serta bantuan sarana prasarana (sarpras).
Baca Juga: Manchester United Tekuk Liverpool di Piala FA, Intip 8 Fakta-fakta Menarik Pertandingan
"Sejumlah program afirmasi pesantren sudah kita siapkan di 2021. Kami menyebutnya sebagai program penguatan dan pengembangan pesantren,” kata Menag Gus Yaqut sebagaimana dilaporkan Kemenag.go.id.
Berdasarkan informasi tersebut, dapat dipastikan bahwa klaim Menag Yaqut Cholil Qoumas menghapuskan anggaran dana untuk pesantren adalah salah.***