Cek Fakta: Pelarangan Masker Scuba Dikabarkan karena Ada Politik Perusahaan

20 September 2020, 17:52 WIB
Ilustrasi masker scuba. /PIXABAY/jufuzhili

PR BANDUNGRAYA - Penggunaan masker di tengah pandemi kini menjadi hal yang paling penting.

Sejak awal kemunculan pandemi Covid-19, masker yang banyak digunakan masyarakat kini sudah beragam mulai dari masker kain, masker medis hingga masker scuba.

Namun, pemerintah telah menyatakan bahwa msker scuba sangat tidak dianjurkan untuk digunakan.

Baca Juga: Berikut 4 Lagu BTS yang Dibuat untuk Menyindir Seseorang, dari CEO Big Hit Entertainment hingga iKON

Bersamaan dengan keputusan tersebut, belum lama ini telah beredar kabar yang menyebutkan bahwa pelarangan masker scuba karena adanya politik perusahaan.

Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari situs Turn Back Hoax pada Minggu, 20 September 2020, ternyata klaim tersebut merupakan informasi hoaks.

Sebelumnya, informasi hoaks tersebut disebarluaskan oleh salah satu akun Facebook bernama Tommy Cen.

Pemilik akun tersebut mengunggah tangkapan layar pemberitaan dari sejumlah media televisi di Indonesia yang membahas mengenai pelarangan penggunaan masker scuba.

Bersamaan dengan unggahan foto tersebut, pemilik akun Tommy Cen menyebutkan bahwa itu merupakan politik perusahaan. Berikut narasi yang dituliskan dalam keterangan foto tersebut.

“ini politik perusahaan beneran…dl awal podemi masker di save harga di naikan selangit dan kluar lah masker scuba produksi rmhan harga murah jg bisa di cuci pakai lagi…skrg di larang masker scuba krn masker mereka tdk laku jg mahal…bantu tdk mlh sll nyusahin masyarakat melulu…bila mau membantu stiap rumah di bagi masker satu kotak/bln scr free n sosialisasi br jlnin larangan itu.”

Baca Juga: Selangkah Menuju Debut, Berikut Kumpulan Foto 7 Member ENHYPEN

Faktanya, pelarangan penggunaan masker scuba lebih kepada aspek fungsinya.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, masker scuba dan buff dinilai sebagai masker dengan satu lapisan, tipis, dan lantaran mudah ditarik ke leher, penggunaannya dirasa tidak berarti.

Sebagai pencegahan, Wiku merekomendasikan masker bedah atau masker kain yang terdiri dari tiga lapisan kain katun.

Selain itu, Ketua Tim Protokol Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, DR Dr Eka Ginanjar juga mengungkapkan bahwa masker scuba termasuk masker kain yang proteksinya tidak terlalu kuat.

Menurutnya, setiap renggangan yang ditimbulkan, maka pori-pori dari masker scuba akan melebar. Hal inilah yang menyebabkan daya tapisnya akan jauh berkurang.

Baca Juga: Tips Aman Gunakan Internet untuk Anak ala Kimbab Family, YouTuber Pasangan Korea-Indonesia

Hal senada juga diungkapkan dr Muhamad Fajri Adda’i, seorang praktisi sekaligus relawan Covid-19.

“Masker scuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, bahannya cenderung elastis. Jika ditarik pori akan membesar. Padahal, kita butuh kemampuan filtrasinya,” katanya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Turn Back Hoax

Tags

Terkini

Terpopuler