"Virus itu bisa jadi mahluk hidup dan benda mati berbentuk kristal yg sewaktu-waktu bisa hidup lagi," demikian narasi balasan yang disampaikan warganet lain di Twitter.
Baca Juga: Jasa Angkut Jenazah di Bandung Dipatok hingga Jutaan Rupiah, Mang Oded Ungkap Kekecewaannya
Di antarannya vaksin dari sumber virus (inaktif atau dimatikan dan dilemahkan), vaksin asam nukleat (termasuk RNA atau DNA), berbasis protein (subunit dan partikel mirip virus), dan viral vektor (replikasi dan nonreplikasi).
Terkait tipe vaksin yang berasal dari sumber virus, vaksin dari virus inaktif atau mati berisi virus yang materi genetiknya sudah dihancurkan dengan panas, kimiawi, atau radiasi, sehingga virus itu tidak dapat menginfeksi sel dan mereplikasi diri.
Kendati demikian, virus inaktif masih dapat memicu sebuah respon kekebalan tubuh.
Sementara itu, untuk virus yang dilemahkan (live attenuated), vaksin dari virus inaktif lebih aman dan stabil.
Baca Juga: Setelah Dua Pekan, Hari Ini Jokowi Direncanakan Akan Jalani Vaksinasi Covid-19 Sinovac Dosis Kedua
Tipe vaksin dari virus inaktif itu hanya dapat menstimulasi respon yang dimediasi oleh antibodi.
Namun Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CCDC) Gao Fu, mengatakan bahwa Tiongkok kini memilih metode pengembangan vaksin dengan tipe inaktif.