Saraswati dalam bahasa Sansekerta memiliki makna "sesuatu yang mengalir" seperti percakapan, sesuluh/petunjuk hidup.
Sehingga dapat diartikan sebagai sesuatu yang mempunyai sifat mengalirkan secara terus-menerus, bagaikan air kehidupan dan ilmu pengetahuan.
Dalam Pustaka Suci Weda, Dewi Saraswati dipuja sebagai Dewi Sungai, dengan permohonan untuk mendapatkan kesehatan dan vitalitas hidup.
Sedangkan kata "Banyu Pinaruh" berasal dari kata "Banyu Pangawruh" yang juga berarti "air suci ilmu pengetahuan" yang berfungsi untuk menyucikan dan memberi vitalitas hidup.
Pada hari terakhir, wuku terakhir, dari perputaran sasih wuku, umat Hindu diingatkan untuk hening sejenak, mawas diri, melakukan brata, seraya memuja-muji, Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar dianugerahi ilmu pengetahuan sebagai landasan atau dasar untuk memulai kehidupan yang lebih indah, lebih tertata, lebih disiplin pada tahun baru berikutnya, sehingga berhasil mencapai tujuan hidup yang sejati.
Pada perayaan Hari Suci Saraswati, umat Hindu mempersembahkan sesaji khusus yang disebut banten Saraswati yang berisi kue atau jajan khusus.
Kue khusus itu disebut kue Saraswati yang titik fokusnya adalah aksara suci Ongkara (Om). Om atau pranawa mantra yang merupakan gambaran planet-planet di alam semesta ini bumi, bulan, matahari, dan bintang.
Om juga merupakan esensi setiap kegiatan keagamaan Hindu yang terlihat berlapis mulai dari arcana, mudra, mantra, kuta-mantra dan pranawa mantra.
Aksara suci Om dapat memberi kesadaran pada manusia tentang hakikat alam semesta ini, dan juga hakikat dirinya dan wawasan kemanusiaannya tentang suka dan duka, tentang kesengsaraan dan penderitaan dan seterusnya.