Indonesia Terancaman Resesi Kurang dari Sebulan, Jokowi Minta Percepat Belanja di Sisa September

- 3 September 2020, 19:49 WIB
Jokowi minta percepat belanja September sebelum ancaman resesi.
Jokowi minta percepat belanja September sebelum ancaman resesi. /ANTARA/

PR BANDUNGRAYA - Ancaman resesi tehadap Indonesia semakin nyata. Kuartal III yang akan berakhir di bulan Sepetember ini akan menentukan nasib perkonomian Indonesia. Apakah sah resesi atau berhasil keluar dari lubang jarum.

Beberapa pakar bahkan menilai bahwa secara teknis Indonesia telah masuk dalam kategori resesi, bahkan Mahfud MD selaku Menkopolhukam mengatakn bahwa Indonesi sudah pasti resesi akhir bulan ini.

Jika hal tersebut terjadi maka Indonesia akan menjadi negara keempat di Asia Tenggara yang tepapar krisis ekonomi menyusul Malaysia, Filipina, Thailand yang lebih dulu mengumumkan resesi sedari kuartal II.

Baca Juga: Hwang Jung Eum Pemain Drama 'To All the Guys Who Loved Me' Gugat Cerai Suami Usai 4 Tahun Menikah

Perekonomian Indonesia sendiri sebenernya masih bertumbuh pada kuartal I, yakni sebesar 2,97 persen meskipun angka tersebut sebenarnya terus menurun selama 2 tahun berturut.

Hingga akhirnya kasus kasus pertama Covid-19 muncul di sekitar awal kuartal II hingga kini yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun menjadi -5,3 persen.

Oleh karena itu seperti Presiden Joko Widodo meminta para Gubernur dan Bupati-Walikota mempercepat belanja APBD provinsi dan APBD kapbupaten/kota, terutama yang berkaitan dengan belanja barang, modal, dan bantuan sosial agar meningkatkan konsumsi masyarakat dan memulihkan ekonomi di daerah.

Baca Juga: ARMY Jangan Menangis, Dibalik Kesuksesannya Member BTS Pernah Hadapi 4 Momen Emosional Ini

“Karena Itu, saya minta ini dari data yang dilaporkan per 27 Agustus 2020 rata-rata nasional belanja untuk APBD provinsi ini masih di angka 44,74 persen 44 persen, sedangkan belanja kabupaten dan kota mencapai 48,8 persen. Hati-hati mengenai ini,” ujar Jokowi saat meberikan arahan ke para Gubernur dalam Rapat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor.

Silansir dari situs resmi Kemenkeu oleh Pikiranrakyat-bandungraya, Presiden Jokowi memaparkan bahwa provinsi tertinggi pertumbuhan ekonominya dalah Papua 4,52 persen Papua Barat 0,53 persen, sementara Sulawesi Tengah meskipun pada posisi baik tapi sudah minus di -0,06 persen.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Kemenkeu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x