Tagar #RIPJKRowling Ramai Diperbicangkan, Ternyata Gegara Novel Troubled Blood

15 September 2020, 18:19 WIB
JK Rowling banyak dibicarakan warganet pasca rilis novel Troubled Blood. /

PR BANDUNGRAYA - Sejak pagi hari ini Selasa 15 September 2020, warganet ramai menyebut dan mencuitkan nama JK Rowling.

Hal ini seiring dengan rilisinya buku baru JK Rowling berjudul 'Troubled Blood', novel yang menceritakan pembunuhan berantai yang berpakaian seperti perempuan saat dia melakukan teror pembunuhannya.

Rilisnya karya terbaru membuat dirinya banyak dibicarakan di sosial media Twitter. Kebanyakan warganet berpendapat jika rilisan bukunya telah membuat karirnya 'tamat'. Tagar #RIPJKRowling menjadi trending dengan banjiri komentar tentang rilisan bukunya.

Baca Juga: Cek Fakta: Berlebihan Konsumsi Minuman Berenergi Dikabarkan Dapat Membuat Kepala Jadi Berlubang

“Dalam kenangan JK Rowling. Dia tidak mati tapi dia sudah membunuh kariernya sendiri dengan membenci orang-orang trans dan tak akan ada lagi yang rindu dia,” cuit dari salah satu akun pengguna Twitter.

“Baru-baru ini terungkap bahwa Daniel Radcliffe, aktor dan bintang film ‘Harry Potter’, sebenarnya adalah penulis asli dari ‘Harry Potter’ tetapi JK Rowling, yang tampaknya cemburu dengan kejeniusan dan keajaiban luar biasa Radcliffe, telah mencuri semua pujian. #RIPJKRowling” tambah cuitan dari salah satu akun Twitter.

JK Rowling sebelumnya mendapat hujatan dari warganet, terkait dengan komentarnya mengenai komunitas trans. Sekarang ia dihadapkan kembali, lewat rilisan buku karya terbarunya yang kembali menuai kontroversi.

Baca Juga: Update Kasus Virus Corona Bandung Barat Hari Ini 15 September 2020: 85 Pasien Aktif Covid-19

Novel 'Troubled Blood' menceritakan sebuah kisah seorang detektif swasta, Cormoran Strike yang bertugas menginvenstigasi pembunuhan berantai Cisggender pria yang pakai pakaian perempuan untuk membunuh para korban perempuan.

Diceritakan Cormoran Strike menggunakan nama samaran Robert Galbraith untuk menuntaskan kasusnya tersebut. Novel mengenai kisah detektif ini menjadikan serial kelima dari karya Rowling.

Di buku kedua yang berjudul 'The Silkworm', JK Rowling menggambarkan salah seorang karakter trans sebagai sosok yang tidak stabil dan agresif. 

Baca Juga: Viral Video Komdis Marah-marah saat Ospek Daring, Psikiater: Bukan Mendidik Tapi Kepuasan Ego

Pada Juni lalu, JK Rowling membela diri soal komentar kontroversialnya dia terkait transfobia. Ia mengungkapkan bahwa dia diserang secara seksual sebagai seorang wanita muda.

“Saya khawatir tentang ledakan besar pada wanita muda yang ingin transisi dan juga tentang meningkatnya jumlah yang tampaknya detransisi (Kembali ke jenis kelamin asli), karna mereka menyesal mengambil langkah-langkah yang dalam beberapa kasus, mengenai tubuh mereka tidak dapat ditarik kembali, dan mengambil kesuburan mereka,” ucapnya.

Dia dan 100 penulis dan cendikiawan lainnya menyerukan berakhirnya budaya 'cancel' batal, mengutip 'Intoleransi terhadap pandangan yang berlawanan' pada bulan Juli lalu.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler