Sinopsis Singkat Film G30S PKI yang Menjadi Sejarah Kelam Indonesia

29 September 2020, 16:41 WIB
Poster film G30S/PKI. /Chris Woodrich

PR BANDUNGRAYA – Peringatan G30S PKI merupakan peristiwa yang terjadi hanya semalam yaitu pada 30 September sampai awal bulan selanjutnya (1 Oktober).

Sejak itu, tujuh perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang yang lain dibunuh dalam suatu usaha kudeta.

G30S PKI merupakan peristiwa sejarah kelam di Indonesia yang selalu diperingati setiap 30 September.

Peristiwa tersebut telah ditransformasi menjadi film yang dibuat pada tahun 1984, yang disutradarai dan ditulis oleh Arifin C Noer bersama dengan produser G Dwipayana.

Beberapa hari ke belakang, salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia mencoba menayangkan film G30S/PKI yang sempat disinggung mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: 8 Menkes Ini Lebih Memilih Mundur dari Jabatannya karena Gagal Tangani Covid-19

Sinopsis film G30S/PKI

Film G30S PKI mengisahkan tentang kudeta Kolonel Untung, Komandan Batalyon Cakrabirawa pada 30 September 1965.

Film ini menceritakan sebuah insiden, rencana kudeta, dan penculikan seorang jenderal.

Tujuh jenderal tewas dalam peristiwa G30S PKI, salah satunya Brigjen Jenderal Donald Isaac Pandjaitan.

Pada 30 September 1965, sekelompok tentara mengepung rumah di Jalan Hasanuddin 53, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Mereka mengepung dengan senapan laras panjang. Pemilik rumah, seorang perwira TNI Angkatan Darat, yang saat itu berada di kamar di lantai dua dan tampak biasa saja.

Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual di Stasiun Manggarai Berhasil Dibekuk Polisi

Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan, berseragam militer lengkap melihat ke cermin di lemari besar.

Berkali-kali ia merapikan seragamnya agar terlihat rapih. Tentara memasuki lantai pertama rumah dan mulai menguasai, sejak itu pula tembakan langsung dilepaskan.

Beberapa barang rumah tangga ditembak, istri dan anak DI Pandjaitan di lantai dua mulai ketakutan.

Pengurus rumah tangga melaporkan bahwa dua keponakan DI Pandjaitan, Albert dan Viktor, ditembak di lantai dasar, tetapi DI Pandjaitan tetap tenang.

Kemudian Pandjaitan, dengan langkah perlahan turun ke lantai dasar yang dikuasai tentara.

Pasukan yang mengelilingi rumah konon berasal dari Cakrabirawa, pasukan khusus yang menjaga Presiden Soekarno.

Ketika Pandjaitan berada di depan tentara, ia diminta langsung naik ke truk yang akan membawanya ke istana. Mereka mengatakan ia dipanggil oleh Presiden Soekarno dalam keadaan darurat.

Baca Juga: Buat Pengakuan Kontroversi, Han Seo Hee Singgung 6 Idol K-Pop Ini, Mulai dari V BTS hingga Hanbin

Kemudian, Pandjaitan menyempatkan diri untuk berdoa yang membuat para prajurit semakin marah.

Prajurit itu memukulkan senjata tetapi Pandjaitan menepisnya sebelum mengenai wajahnya hingga tentara lainnya semakin marah.

Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat itu ditembak. DI Pandjaitan pun tewas kemudian diangkut dengan truk. Darah laki-laki kelahiran Balige Sumatera Utara itu berceceran di beranda rumah.

Penembakan itu disaksikan oleh putri sulungnya, Catherine. Setelah tentara-tentara itu pergi, dia pergi ke tempat ayahnya ditembak. Catherine memegang darah ayahnya dengan penuh emosi dan mengoleskannya ke wajahnya.

Itulah salah satu adegan dari film Penumpasan Pengkhiatan G30S PKI. Bagian kedua dari film ini berbicara tentang penumpasan pemberontakan.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler