PR BANDUNGRAYA - Video klip atau MV lagu pre-rilis BLACKPINK "How You Like That" menimbulkan kontroversi terkait penggunaan patung Dewa India, Ganesha.
Video klip yang rilis Jumat 26 Juni 2020 itu mendapat kecaman dari penggemar India, Blink menuduh BLACKPINK tidak menghormati budaya dan agama India. Mereka juga menuntut permintaan maaf dari YG Entertainment.
Dilansir Koreaboo, Minggu 28 Juni 2020, patung Dewa Hindu tersebut ditempatkan di lantai saat adegan solo Lisa diperlihatkan. Para penggemar dari India menemukan potongan klip saat Lisa duduk di atas takhta dengan patung Ganesha diletakan di bawahnya.
Baca Juga: 3 Hari Gelar Tes Massal Covid-19 di Kota Bandung, BIN Temukan 8 Orang Positif Corona
Dalam Pantheon Hindu, Ganesha adalah salah satu dewa terpenting yang disembah. Dihormati sebagai penghilang rintangan, ia melambangkan kebijaksanaan, dan merupakan dewa pelindung seni dan ilmu pengetahuan.
Kecaman utama terhadap video klip ini dikarenakan posisi Ganesha yang ditempatkan di lantai. Penggemar dari India memandang penempatan patung tersebut di lantai merupakan perlakuan tidak sopan terhadap dewa.
Orang Hindu percaya bahwa patung dewa harus selalu diletakkan di permukaan yang tinggi dan tidak pernah disimpan lantai. Kaki Lisa yang terbalut sepatu juga menapak di dekat Ganesha yang dipandang sebagai penghinaan lebih lanjut karena sepatu sangat dilarang di dekat patung dan kuil.
Baca Juga: Enam Kali Raih Predikat WTP, BPK Apresiasi Laporan Keuangan Pemkab Sumedang
Kritik lain yang dilontarkan penggemar India tentang adegan itu adalah patung Ganesha digunakan sebagai alat peraga di sebuah video klip. Penggunaan patung Hindu sebagai estetika video cukup membuat para penggemar kecewa.
Blink juga menyuarakan tuduhan perampasan budaya. Tetapi penggemar lain percaya bahwa Lisa tidak menyesuaikan budaya India, karena Ganesha juga disembah di Thailand, dengan nama Phra Phikanesuan. Di Thailand, Ganesha juga digambarkan sebagai lambang Departemen Seni Rupa Thailand, dan juga akademi seni rupa terkemuka pertama Thailand, Universitas Silapakorn.