Hingga kini belum ada tanggapan dari sender atas reaksi warga Twitter terhadap cuitannya.
Terlalu Mengidolakan Bisa Buat Sakit Mental
Dalam dua dekade terakhir, budaya Korea berkembang pesat dan meluas secara global. Keberadaannya begitu diterima oleh publik dari berbagai kalangan hingga menciptakan fenomena yang disebut sebagai "Korean Wave" atau Hallyu.
Fenomena ini juga bisa dijumpai di Indonesia. Dampaknya, begitu terasa pada kehidupan sehari-hari, terutama pada generasi milenial.
Baca Juga: Wow! Kpopers Harus Tahu, Ini Link Streaming Konser Gratis SMTOWN LIVE Culture Humanity
Salah satu produk Korean Wave ialah musik pop. Saking suksesnya, Musik pop Korea atau K-Pop disebut-sebut sebagai sub-sektor hiburan yang mampu mengangkat perekonomian negara Korea Selatan.
Pecinta musik K-Pop kerap dikenal dengan sebutan K-Popers. Menjadi K-Popers bisa dibilang merupakan gaya hidup tersendiri.
Menjadi K-Popers berarti mengeluarkan uang untuk membeli tiket konser, album, merchandise, voting di internet, hingga membeli produk-produk yang diiklankan oleh artis Korea idola.
Saking fanatiknya, ada penyakit mental yang disebut dengan Celebrity worship syndrome. Celebrity worship syndrome merupakan suatu kondisi di mana seorang individu terobsesi kepada seseorang atau beberapa selebriti serta menjadi tertarik dengan kehidupan pribadi sang seleb.
Dikutip dari penelitian yang diterbitkan di website UIN Jakarta berjudul "Faktor-faktor yang Mempengaruhi Celebrity Worship", individu dengan tingkat celebrity worship yang tertinggi akan memiliki rasa percaya diri berlebihan dengan merasa memiliki hubungan spesial dengan idolanya.