Jangan Gunakan Masker Scuba di Tengah Pandemi, Berikut Penjelasan Dokter Soal Kelemahan Scuba

- 18 September 2020, 10:36 WIB
Ilustrasi penggunaan masker scuba: Berikut penjelasan ahli kesehatan soal tak efektifnya masker scuba menangkal virus corona.
Ilustrasi penggunaan masker scuba: Berikut penjelasan ahli kesehatan soal tak efektifnya masker scuba menangkal virus corona. /Dok. Pikiran Rakyat/

PR BANDUNGRAYA - Aturan baru terkait pencegahan penyebaran virus corona kembali digaunggkan Pemeritah Indonesia.

Di tengah pertambahan kasus positit Covid-19 mencapai 3.000-an orang setiap harinya, Pemerintah memperketat protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona dengan melarang pengunaan masker scuba.

Hal ini turut digaunggan oleh pata pakar kesehatan. Pasalnya, penggunaan masker scuba dinilai tidak cukup ampuh memberikan perlindungan dari virus corona.

Baca Juga: Kampanye ‘Semua Rp1’ ShopeePay Dorong Adopsi Transaksi Contactless dengan Lebih dari 8 Juta Voucher

Praktisi klinik sekaligus relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i mengatakan, masker scuba hanya dibuat oleh satu lapisan kain yang elastis dan cenderung menjadi longgar sehingga tidak efektif untuk melindungi diri.

"Masker scuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, karena bahannya neoprene, cenderung elastis. Jika ditarik pori akan membesar. Padahal kita butuh kemampuan filtrasinya," kata Fajri sebagaimana dilaporkan Antara, Jumat, 18 September 2020.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengungkapkan, masker dengan satu lapisan dan terlalu tipis memungkinkan virus penyebab Covid-19 menembus.

Baca Juga: Viral Oknum Agensi Diduga Berlaku Kasar pada Member FANTASTICS, FENT Entertainment Buat Klarifikasi

Merujuk pada penelitian ilmiah dalam jurnal ACS Nano belum lama ini, Fajri mengungkapkan, kemampuan electrostatic atau menyaring partikel-partikel yang lebih kecil menjadi poin penting di sini.

Bahan sutra atau silk empat lapis bisa menyaring banyak partikel, diikuti chiffon yang merupakan gabungan 90 persen poliester dan 10 persen spandeks, lalu flanel yang terdiri dari 65 persen katun dan 35 persen poliester.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x