PR BANDUNGRAYA – Baru-baru Indonesia kembali dihadapkan dengan perkembangan virus baru, yakni Norovirus.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Juniastuti dan Kolega dalam Journal of Medical Virology pada Mei 2020 lalu, 15.4 persen dari 91 sampel di rumah sakit di Kota Jambi ternyata mengandung Norovirus.
Tak hanya itu, kasus yang serupa ternyata pernah dilaporkan dari beberapa kota di Indonesia.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkapkan Perekonomian Indonesia Mulai Membaik di Tengah Pandemi Covid-19
Lantas seberapa bahayanya Norovirus ini?
Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Healthline, Norovirus merupakan virus yang menyebabkan gastroenteritis atau infeksi usus akut.
Gejala yang ditimbulkannya meliputi diare, mual, muntah, nyeri perut, serta demam, dan dapat berlangsung antara 24 hingga 72 jam.
Norovirus diketahui sangat menular, karena hanya membutuhkan 18 partikel virus untuk menginfeksi tubuh manusia.
Selain itu, gejala biasanya dimulai dalam 12 hingga 48 jam setelah terpapar, karena Norovirus diketahui memiliki masa inkubasi yang tergolong singkat.
Oleh karena itu, penderita yang terinfeksi umumnya tidak menyadari bahwa dirinya tengah menyebarkan virus tersebut kepada orang lain.