Usai Donor Darah, Wanita Ini Mengalami Memar dan Tidak dapat Meluruskan Tangannya, Ini Penyebabnya

- 25 November 2020, 11:06 WIB
Ilustrasi donor darah.
Ilustrasi donor darah. /Pexels/Amornthep Srina

PR BANDUNGRAYA - Kesalahan prosedur telah menyebabkan seorang wanita berusia 21 tahun di Kanada kehilangan mobilitas secara permanen di tangan kanannya setelah melakukan donor darah.

Beberapa minggu setelah melakukan donor darah, wanita itu tidak bisa meluruskan tangannya, dan mengalami memar dari pergelangan tangan hingga ke bagian bahu.

Diduga petugas donor darah telah mengambil darah arteri dan bukan dari pembuluh vena, sehingga wanita muda itu didiagnosis menderita Complex Regional Pain Syndrome (CRPS).

Baca Juga: Update Covid-19 Jabar per Hari Ini, 25 November 2020: Rasio Kasus Positif Karawang Capai 441 Kasus

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Oddity Central, diketahui CRPS merupakan kondisi langka yang terkait dengan cedera traumatis.

Kondisi tersebut dapat berlangsung berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, dan ditandai dengan rasa terbakar, bengkak, kejang, dan hipersensitivitas pada anggota tubuh yang terkena.

Wanita itu telah hidup dengan CRPS selama empat tahun hingga sekarang dan tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang nyata.

Mobilitas lengan kanannya masih belum pulih, dan perlu memakai penjepit hampir sepanjang waktu, karena lengannya yang secara fisik tidak akan lurus lagi.

Baca Juga: Benarkah Plasma Darah Pasien Sembuh Covid 19 Bisa Obati Pasien yang Masih Sakit? Ini Penjelasannya

Sebelumnya, Gabriela Ekman, dari Ontario, Kanada, memutuskan untuk melakukan donor darah untuk pertama kalinya ketika dirinya berusia 17 tahun.

Halaman:

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x