PR BANDUNGRAYA - Baru-baru ini, Korea Selatan tengah dihebohkan dengan perdagangan pakaian dalam berupa stoking, kaus kaki, hingga celana dalam oleh pelajar di bawah umur.
Dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Koreaboo, Jumat 26 Juni 2020, masyarakat sendiri heran sebab bisnis perdagangan pakaian dalam ini memiliki pangsa pasar yang cukup luas.
Para pelajar di bawah umur akan menawarkan pakaian dalam mereka dalam sebuah ruang obrolan dengan isi anggota random.
Baca Juga: Ini Alasan Dibalik Pemusnahan Jamur Enoki Produksi Korsel oleh Kementerian Pertanian
KBS melaporkan bahwa ruang obrolan random tersebut merupakan titik utama terjadinya eksploitasi seksual oknum-oknum orang dewasa terhadap pelajar perempuan di bawah umur.
KBS menunjukan hasil investigasi terkait pasar yang menjual pakaian-pakaian dalam bekas pakai dari para pelajar perempuan di bawah umur.
Dalam ruang obrolan, pelajar tersebut akan menjual pakaian dalam bekasnya lengkap dengan daftar harga.
Baca Juga: Jaksa Tetapkan 13 Perusahaan Manajemen Investasi dan Pejabat OJK sebagai Tersangka Kasus Jiwasraya
"Stoking 30.000 won (setara Rp 357.000), kaus kaki 20.000 won (Rp 283.000)," kata pelajar tersebut saat menjual barang bekasnya di ruang obrolan.
Untuk harga celana dalam bekas pakai biasanya akan dibanderol dengan harga yang lebih mahal yakni 40.000 won hingga 50.000 won atau setara Rp 470.000 hingga Rp 590.000.