Bytedance yang berkantor pusat di Beijing memiliki rencana untuk menginvestasikan 1 miliar dolar AS di India. Perusahaan itu membuka pusat data lokal, dan bahkan baru-baru ini telah meningkatkan jumlah perekrutan di negara tersebut.
Baca Juga: Polresta Bandung Amankan Dua Pelaku Pemalsuan Dokumen BPKB dan STNK
Google mengatakan masih menunggu perintah pemerintah India, sementara Apple tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters, begitu pula dengan Bytedance.
"Ini adalah langkah tercepat dan paling kuat yang bisa diambil pemerintah untuk memberikan tekanan ekonomi pada perusahaan-perusahaan Tiongkok," kata Santosh Pai, perwakilan firma hukum India Link Legal, yang menjadi konsultan beberapa perusahaan Tiongkok.
Sentimen anti-Tiongkok telah lama membara di India. Hal itu muncul karena barang impor murah asal Tiongkol membanjiri pasar negara itu. Sentimen semakin membara saat bentrokan di perbatasan pecah dan membawa ketegangan memuncak yang berujung pada seruan untuk memboikot produk-produk Tiongkok.
Baca Juga: Cerai dari Istri, Ayah Perkosa Anak Kandungnya Sendiri Sebelum Beri Uang Jajan Rp50.000
Sejak pekan lalu, bea cukai India di pelabuhan telah menahan semua peti paket yang datang dari Tiongkok, termasuk produk Apple, Cisco, dan Dell.***