Gelombang Protes di Thailand Terus Mengalir, Sang Perdana Menteri Tertekan dan Melunak

- 20 Oktober 2020, 07:02 WIB
Polisi Thailand menyemprotkan water Cannon untuk membubarkan aksi unjuk rasa pada 16 Oktober 2020.
Polisi Thailand menyemprotkan water Cannon untuk membubarkan aksi unjuk rasa pada 16 Oktober 2020. /The Guardian

PR BANDUNG RAYA - Demonstrasi di Thailand kembali digelar, untuk menuntut pengunduran diri perdana menteri Prayut Chan-o-cha, pada Senin, 19 Oktober 2020.

Selain mendesak pengunduran diri perdana menteri Prayut Chan-o-cha, para demonstran menyerukan tiga tuntutan lainnya kepada pemerintah Thailand

Para demonstran meminta kepada pemerintah Thailand, untuk membebaskan para aktivis yang ditangkap, dan ditahan selama aksi demonstrasi tersebut.

Baca Juga: Inilah Sederet Masalah di Kartu Prakerja, Insentif Tak Kunjung Cair hingga Potensi Merugikan Negara

Selain itu, mereka menuntut parlemen untuk mempertimbangkan, RUU amandemen konstitusi rakyat (iLaw), dan reformasi monarki.

Aksi demonstrasi yang didominasi oleh mahasiswa tersebut, tersebar di tiga lokasi yakni di depan penjara Bangkok, persimpangan Kasetsart, dan stasiun MRT Kementerian Kesehatan.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Bangkok Pos, diketahui untuk meredakan konflik politik, kabinet akan membahas penarikan kembali parlemen dalam sesi khusus.

Baca Juga: Ini Fakta dan Ancaman La Nina, Fenomena yang Bisa Timbulkan Bencana Alam hingga Curah Hujan Tinggi

Senada dengan pernyataan Prayut, yang mengatakan bahwa kabinet akan membahas pertanyaan tentang sidang parlemen khusus, pada Selasa, 20 Oktober 2020.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x