Network
PR BANDUNGRAYA - Perdana Menteri Korea Selatan, Jeong Sye-gyun memimpin pertemuan di Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat Korea Selatan.
Pertemuan digelar sebagai bentuk tanggapan terhadap penanganan infeksi virus corona penyebab Covid-19 di kantor pemerintah di Seoul.
"Saya mendorong orang-orang untuk percaya pada penilaian para ahli dan terus berpartisipasi dalam vaksinasi sesuai dengan keputusan pemerintah," kata Jeong Sye-gyun sebagaimana dilansir Ichannela.
Baca Juga: Info Klasemen Liga Champions Terbaru, Real Madrid Terjerembab, Bayern Munchen di Puncak
Belakangan, vaksinasi Covid-19 di Korea Selatan menimbulkan kontroversi usai puluhan relawan vaksin tewas. Walau demikian, Pemerintah menemukan penyebab kematian tidak berhubungan dengan vaksin.
Dalam penjelasannya pada Minggu 25 Oktober 2020 lalu, Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Park Neung-hoo berkata, "Vaksin secara ilmiah dan historis terbukti dapat menyelamatkan banyak nyawa. Dibandingkan dengan itu, keuntungannya jauh lebih besar."
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, jumlah kematian setelah vaksinasi Covid-19 yang dihitung pada 25 Oktober 2020 pukul 13.00 siang waktu setempat sebanyak 48 orang, jumlahnya 12 orang lebih banyak dari hari sebelumnya.
Baca Juga: Jadi Negara dengan Birokrasi Rumit, Jokowi Upayakan Reformasi Struktural demi Pelaku UMKM
Dilihat dari kelompok umur, usia yang paling banyak berada pada umur 70-an dengan 23 orang, disusul 18 orang di atas 80-an, 5 orang di bawah 60-an, dan 2 orang 60-an.
Berdasarkan wilayah vaksinasi, Seoul dan Gyeongnam adalah wilayah terbesar dengan masing-masing 6 orang, diikuti oleh Daegu, Jeonbuk, dan Jeonnam dengan 5 orang, Gyeonggi dan Gyeongbuk masing-masing dengan 4 orang, Chungnam 3, Busan, Incheon, Daejeon dan Gangwon dengan 2 orang, dan Gwangju dan Jeju dengan masing-masing 1 orang.
