PR BANDUNGRAYA - Di negara Jepang ada peribahasa yang mengatakan selalu ada lapisan perak di balik awan gelap.
Tahun 2020 telah menjadi salah satu tahun terburuk dalam ingatan warga dunia, pandemi Covid-19 memaksa orang-orang bertahan hidup dan berkembang meskipun ada kesulitan, kesedihan, dan rasa takut yang dibawa bersama virus tersebut.
Ketika gelombang infeksi virus telah naik dan turun, gelombang inovasi malah melonjak.
Baca Juga: Sambut Hari Sumpah Pemuda, Bambang Soesatyo Pusatkan Perhatian Pada Generasi Muda dan Industri 4.0
Ide-ide baru yang tak terpikirkan telah tumbuh dan hidup berjalan kembali, meski tidak ada yang tahu bagaimana selanjutnya.
Salah satu sekolah di prefektur Chiba tidak membiarkan virus mengganggu tahun ajaran mereka.
SMP dan SMA Reitaku bersatu padu dan menemukan cara unik bagi siswa untuk terus belajar melalui eksplorasi dan interaksi, tanpa mempertaruhkan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Sudutkan Islam, MUI: Seakan Samakan Islam Adalah Agama Kekerasan
Awalnya, para siswa berencana mengunjungi Ise, Nara, dan Kyoto sebagai bagian dari perjalanan studi atau study tour Kansai untuk belajar tentang budaya dan sejarah Jepang.
Namun karena pandemi, sekolah membuat keputusan membatalkan perjalanan tersebut pada Juli.