PR BANDUNGRAYA - Air merupakan substansi utama sumber kehidupan bagi makhluk yang didasari karbon.
Sudah sejak lama para ilmuwan mencari jejak-jejak air di luar angkasa demi menemukan tanda-tanda kehidupan.
Kabar terbaru dari NASA mungkin dapat menjadi langkah selanjutnya dalam penelitian pencarian tanda kehidupan di luar bumi yang kita tinggali.
Baca Juga: Jelang Libur Panjang, Perhatikan Syarat Ini Agar Bisa Naik Pesawat di Tengah Pandemi Covid-19
NASA mengkonfirmasi Observatorium Stratosfer untuk Astronomi Inframerah (SOFIA) miliknya telah menemukan air di permukaan bulan yang terkena matahari untuk pertama kalinya.
Penemuan ini mengindikasikan bahwa air mungkin dapat disebarkan sepanjang permukaan bulan, serta tidak terbatas hanya pada permukaan yang dingin dan dan tertutup bayangan.
Molekul air (H2O) dilaporkan ditemukan oleh SOFIA di Kawah Clavius, salah satu kawah terbesar yang terlihat dari bumi, di belahan selatan bulan.
Baca Juga: Kabar Baik, 12,4 Juta Pekerja Siap Terima Subsidi Gaji, Dipastikan Cair Jika Penuhi Syarat Ini
Sebelumnya, ketika astronot Apollo kembali dari bulan pada 1969 yang lalu, mereka mengira permukaan bulan benar-benar kering.
Kemudian, penelitian lanjutan menemukan bahwa air beku ternyata ada di bagian gelap dan tertutup bayangan di beberapa tempat di permukaan bulan.