Teror dan Pembunuhan Kian Merajalela, Emmanuel Macron: Akibat Kebodohan Teroris Islam

- 30 Oktober 2020, 17:54 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /ANTARA FOTO/REUTERS/POOL./

PR BANDUNG RAYA - Prancis tidak akan menyerah pada teror, kata Emmanuel Macron, dalam seruan untuk ketegasan dan persatuan setelah serangan teroris terbaru di negara itu yang menewaskan tiga orang.

Presiden mengeluarkan pesan yang suram tetapi menantang setelah seorang pria bersenjata pisau membunuh dua wanita dan seorang pria di basilika Notre-Dame di Nice tengah, serangan serupa kedua di Prancis dalam waktu kurang dari dua minggu.

Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari The Guardian, Jumat, 30 Oktober 2020, pria itu memasuki gereja sambil membawa pisau dengan bilah 17cm sekitar jam 8.30 pagi; dalam waktu 30 menit dia telah membunuh dua orang dan melukai orang ketiga secara fatal.

Baca Juga: Sejarah Singkat Halloween, Berawal dari Mengusir Hantu hingga Mitos Kucing Hitam Membawa Sial

Salah satu korbannya adalah seorang wanita berusia 60 tahun yang berada di basilika berdoa sejak tidak lama setelah dibuka sekitar jam 8.30 pagi.

Jaksa anti-teroris Prancis Jean-François Ricard mengatakan leher korban dipotong "sampai hampir dipenggal".

Seorang pria, yang diyakini sebagai pemimpin gereja, adalah korban kedua. Dia bernama Vincent Loqués, 55, dan ayah dari dua anak. Dia juga dilaporkan telah dipotong tenggorokannya.

Baca Juga: 20 Tahun Toko Kanda Ramen Waizu Berjualan, Sang Pemilik Toko Bagikan Resep Kaldu yang Enak

Seorang wanita, berusia 44 tahun, ditikam beberapa kali dan terluka parah tetapi berhasil melarikan diri dari gereja ke bar terdekat, di mana dia meninggal karena luka-lukanya. Dia disebut dalam pers Brasil sebagai Simone Barreto Silva, ibu dari tiga anak dan berasal dari Salvador.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x