Moderna Kenakan Biaya Rp350 hingga Rp500 Ribu untuk Satu Dosis Kandidat Vaksin Covid-19

- 22 November 2020, 10:50 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pexels/Nataliya Vaitkevich

PR BANDUNGRAYA - Kepala Eksekutif Moderna, Stephane Bancel mengatakan bahwa akan membebankan biaya kepada pemerintah sekitar 25 hingga 37 dolar AS per dosis kandidat vaksin Covid-19, jika dikonversikan menjadi mata uang Indonesia nilainya sekitar Rp350.000 hingga Rp500.000.

Pada Minggu, 22 November 2020 pihaknya menjelaskan biaya tersebut akan sangat tergantung dengan jumlah vaksin Covid-19 yang dipesan.

"Karena itu, biaya vaksin kami hampir sama dengan suntikan flu, yaitu antara 10 Dolar AS dan US 50 dolar AS," ujarnya sebagaimana dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: Rekomendasi Makeup Korea untuk Sambut Akhir Tahun, Lipstik Khas Jennie BLACKPINK Bisa Jadi Pilihan

Sementara, seorang pejabat Uni Eropa yang terlibat dalam pembicaraan tersebut mengatakan Komisi Eropa ingin mencapai kesepakatan dengan Moderna.

Kesepakatan tersebut terkait dengan pasokan jutaan dosis kandidat vaksinnya yang menginginkan harga di bawah 25 dolar AS atau sekitar Rp350.000 per dosis vaksin.

"Belum ada yang ditandatangani, tapi kami hampir mencapai kesepakatan dengan Komisi Uni Eropa. Kami ingin mengirimkannya ke Eropa dan sedang dalam pembicaraan konstruktif," kata Bancel.

Bancel menambahkan hal itu hanya menyangkut masalah hari sampai kontrak dibuat dan disepakati oleh kedua belah pihak.

Moderna mengklaim bahwa vaksin eksperimentalnya 94,5 persen efektif dalam mencegah Covid-19.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo, Leo dan Cancer Hari Ini, Minggu 22 November 2020: Mulai Karier hingga Cinta

Berdasarkan data sementara dari uji klinis tahap akhir, Moderna menjadi pengembang kedua yang melaporkan hasil yang jauh lebih baik dan melebihi harapan.

Setelah Pfizer dan mitranya BioNTech juga mengklaim hal serupa di mana vaksin buatannya memiliki tingkat keefektifan yang sama.

Uni Eropa telah melakukan pembicaraan dengan Moderna untuk vaksin Covid-19 eksperimental ini setidaknya sejak Juli lalu.

Meskipun dalam proses pembuatan vaksin Covid-19 sangat mirip, perusahan-perusahan tersebut tetap memiliki perbedaan.

Pfizer adalah raksasa farmasi multinasional, sedangkan Moderna adalah perusahaan bioteknologi kecil yang tidak pernah memasarkan obat.

Baca Juga: Dua Kerangka Manusia Korban Letusan Gunung Vesuvius Ditemukan Saat Menggali Vila Mewah di Pompeii

Akan tetapi, sejak adanya pandemi Covid-19, kedua perusahaan tersebut bertaruh pada teknologi vaksin baru yang disebut mRNA.

Selama bertahun-tahun, Moderna telah mengerjakan teknologi tersebut, sedangkan Pfizer melakukan penelitian mRNA bermitra dengan perusahaan bioteknologi Jerman yang lebih kecil, BioNTech.

Setelah menguji vaksin Covid-19 dalam penelitian tahap awal, Pfizer dan Moderna kemudian meluncurkan uji coba Tahap 3 secara besar-besaran.

Di mana uji coba tersebut merupakan langkah terakhir yang membawa Moderna muncul dengan pencapaian luar biasanya.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x