Limbah Medis Meningkat di Tengah Pandemi, Ini Solusi dari Pemprov Jabar

- 5 Februari 2021, 14:45 WIB
Limbah medis di PT Jasa Medivest.
Limbah medis di PT Jasa Medivest. /Humas Jawa Barat

PR BANDUNGRAYA – Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini selain menimbulkan korban jiwa juga menimbulkan masalah sampah medis yang terus meningkat.

Dilansir tim PRBandungRaya.com dari situs resmi humas Kota Bandung, limbah B3 (bahan berbahaya dan bercaun) infeksius di Jawa Barat diprediksi akan meningkat selama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berlangsung.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat melalui PT Jasa Medivest (Jamed) melakukan upaya untuk mengatasi limbah vaksinasi Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Dapat Lampu Hijau dari Polri, Ini Jadwal Liga 1 Indonesia yang Direncanakan PSSI

Salah satunya adalah dengan menambahkan kapasitas penanganan limbah B3 infeksius hingga 24 ton per hari, 500 kilogram per jam melalui penambahan dua mesin insinerator ramah lingkungan.

Jika telah siap, maka jumlah mesin insenator total ada empat dengan kapasitas dapat mencapai 48 ton per harinya, untuk menangani limbah B3 infeksius. 

“Tahun ini, kami upayakan financial close untuk segera terbangunnya tambahan dua mesin incinerator lagi, sehingga total limbah infeksius yang bisa kami musnahkan menjadi 48 ton per hari,” ujar Olivia Allan, direktur Jasa Medivest pada Kamis, 4 Januari 2021.

Baca Juga: Getol Berkarya di Tengah Pandemi, Yana Mulyana Apresiasi Seniman Kota Bandung

Berlokasi di Kawasan Dawuan, Kabupaten Karawang, Jasa Medivest merupakan anak perusahaan BUMD Jasa Sarana yang berfokus dalam pengelolaan limbah B3 medis.

Menggunakan teknologi ‘Stepped Heart Controlled Air’ dengan dua proses pembakaran bersuhu 1.000-1.200 derajat celcius, dan dilengkapi alat control polusi udara. Penanganan limbah medis yang dilakukan Jasa Medivest ini bersifat aman terhadap lingkungan.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Humas Pemprov Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x