Network
BANDUNGRAYA.ID - Panjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar telah mengusulkan kepada Kementerian Perhubungan untuk mempertimbangkan reaktivasi jalur kereta api Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran.
"Beberapa hari yang lalu, kami telah mengajukan usulan kepada Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, mengenai reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey. Kami ingin mengetahui apakah memungkinkan untuk mengaktifkan kembali jalur-jalur tersebut," ungkap Bey Machmudin dalam keterangannya di Bandung, pada hari Sabtu.
Untuk merespons usulan tersebut, Bey menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar akan melakukan penilaian terhadap pasar sebagai salah satu syarat yang diajukan oleh Dirjen Perkeretaapian apabila jalur-jalur tersebut hendak diaktifkan kembali.
"Contohnya, terkait dengan jalur Banjar-Pangandaran, Dirjen Perkeretaapian ingin memastikan apakah terdapat pasar yang membutuhkan layanan kereta api di sana. Kami perlu melakukan penelitian terlebih dahulu sebelum mengambil langkah selanjutnya," jelasnya.
Meskipun demikian, Bey yakin bahwa minat masyarakat untuk menggunakan kedua jalur tersebut akan tinggi mengingat Pangandaran, Ciwidey, dan Bandung merupakan destinasi wisata populer di Jawa Barat.
Menurut Bey, reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran dan Bandung-Ciwidey akan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan juga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan utama.
"Sebenarnya, dalam hal pariwisata, saya rasa tidak ada keraguan bahwa jalur-jalur tersebut akan ramai, terutama mengingat adanya beberapa terowongan yang menakjubkan," tambah Bey.
Jalur kereta api Banjar-Pangandaran memiliki panjang lintasan sejauh 82 kilometer, dimulai dari Stasiun Banjar hingga berakhir di Stasiun Cijulang, dilengkapi dengan berbagai jembatan dan terowongan. Sedangkan jalur kereta api Bandung-Ciwidey yang tidak aktif memiliki panjang sekitar 40 kilometer, dulu digunakan untuk mengangkut hasil pertanian dari wilayah selatan Bandung ke Stasiun Bandung dan Jakarta (Batavia).
Bey berharap bahwa reaktivasi kedua jalur kereta api tersebut dapat terlaksana, sehingga Jawa Barat dapat memiliki sistem transportasi dan perekonomian yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
