Pasca Banjir Bandang di Garut, Warga Krisis Air Bersih dan Aliran Listrik PLN Masih Padam

- 13 Oktober 2020, 21:08 WIB
Ilustrasi air bersih.
Ilustrasi air bersih. /PIXABAY

PR BANDUNGRAYA - Meluapnya Sungai Cipalebuh dan Cilauteureun setelah intensitas hujan deras yang terjadi di wilayah selatan Garut dan sekitarnya menyebabkan banjir bandang pada Senin 12 Oktober kemarin. 

Banjir bandang pun mengepung rumah warga di Kecamatan Cibalong dan merendam tiga kampung di kecamatan Pameungpeuk. 

Pasca dilanda bencana tersebut, ribuan warga di sejumlah Kecamatan wilayah Garut Selatan pun mengalami krisis air bersih. 

Baca Juga: Sejumlah Fans Mengaku Bosan, Rose BLACKPINK Buka-bukaan Soal Gaya Rambut Panjangnya yang Monoton

Saat ini kondisi terparah terjadi di Kecamatan Pameungpeuk dan Cibalong yang sangat memerlukan pasokan air bersih. Selain itu juga putusnya aliran listrik menambah penderitaan warga. 

Kepala Desa Mandalakasih, Iwan Darmawan menyatakan di desanya ada 500 KK atau sekitar 1.200 Jiwa yang rumahnya terendam banjir bandang. 

Mulai dari Kampung Asisor, Sukapura, Sukagalih, dan yang paling parah di Leuwi Simar karena berada dekat dengan bantaran sungai. 

Baca Juga: Serang Puluhan Mahasiswa Tiongkok, Kenali Gejala Norovirus dan Cara Meredakannya

"Rumah warga mulai terendam air sejak pukul 4.00 WIB Kebetulan saya ada di tempat dan semua warga terselamatkan kecuali barang-barang," kata Iwan dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI pada Selasa, 13 Oktober 2020. 

Iwan mengaku saat ini warga sangat membutuhkan air bersih. Selain untuk minum, air bersih juga dibutuhkan untuk membersihkan lumpur di dalam rumah. 

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x