PIKIRAN RAKYAT - Usai viral karena menimbulkan kerumunan di tengah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), satu unit toko busana di pasar wilayah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung ditutup paksa oleh petugas.
Namun nyatanya, penutupan tempat usaha yang dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat di tengah krisis akibat pandemi virus corona ini juga menimbulkan pro kontra dari masyarakat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh Pikiranrakyat-bandungraya.com, sejak Sabtu 16 Mei 2020 sejumlah foto berisi kerumunan masyarakat di depan toko busana di pasar Dayeuhkolot viral di media sosial.
Baca Juga: Kebakaran di Majalaya Kabupaten Bandung, Kios Tambal Ban Dilalap Api
Awalnya kondisi tersebut menimbulkan banyak kecaman dari warganet, mayoritas dari mereka menyayangkan kenyataan bahwa masyarakat di Dayeuhkolot lebih memilih membeli baju Lebaran dari pada menjaga keselamatan dan kesehatan bersama.
Menanggapi hal itu, Bupati Bandung, Dadang Naser mengaku tetap mengizinkan toko busana atau departemen store di Kabupaten Bandung untuk beroperasi selama mereka menerapkan protokol kesehatan.
Sayangnya, viralnya foto kerumunan masyarakat di depan toko busana tanpa mengindahkan peraturan social distancing tersebut memaksa petugas bertindak lebih lanjut, sehingga pada Minggu 17 Mei 2020, toko busana tersebut resmi ditutup untuk sementara.
Baca Juga: Corona Belum Juga Usai, Untuk Pertama Kalinya Masjid Agung Cimahi Tak Selenggarakan Salat Idulfitri
Kendati toko busana tersebut telah ditutup, masyarakat menilai bahwa dalam kondisi pandemi, pemerintah terkesan tebang pilih dalam menegakan aturan.
Yang tersorot media, yang ditindak lanjuti, padahal salah satu warganet mengaku bahwa sejumlah toko baju di wilayahnya juga penuh dan menimbulkan kerumunan sebagaimana foto viral tersebut.