TKP Arcamanik, Sudah Seminggu Pelaku Pelempar Batu hingga Korban Meninggal Dunia Belum Terungkap

- 4 April 2021, 20:51 WIB
Aksi pelemparan batu pada kaca mobil terjadi di Arcamanik, Kota Bandung. Korbannya Yulin meninggal setelah mendapat perawatan di RSUD Ujungberung.
Aksi pelemparan batu pada kaca mobil terjadi di Arcamanik, Kota Bandung. Korbannya Yulin meninggal setelah mendapat perawatan di RSUD Ujungberung. /instagram.com/haii.moii/

PR BANDUNGRAYA - Kejadian pelemparan batu dialmi Yulin pada 28 Maret 2021 hingga kini belum bisa diungkap polisi.

Korban yang mengalami luka retak di tengkorak kepala dinyatakan meninggal dunia pada Jumat, 2 April 2021.

Jika melihat waktu kejadianm sudah 7 hari lamanya polisi belum bisa mengungkap pelaku pelemparan batu pada Yulin.

Baca Juga: Teror Lempar Batu di Arcamanik Bandung Makan Korban Jiwa, Pelaku Masih Misterius

Baca Juga: Tayang Malam Ini, Vincenzo Episode 14, Jang Han Seo Merapat ke Vincenzo, Ada Apa?

Kepolisian mengaku masih mengumpulkan bukti dan informasi terkait kasus pelemparan batu di kawasan Arcamanik.

Aksi pelemparan batu sebesar kepalan tangan orang dewasa menyebabkan seorang pengendara mobil meninggal dunia.

Kapolsek Arcamanik, Kompol Deny Rahmanto menuturkan, berbagai keterangan saksi dan informasi masih digali sebagai bukti dari lokasi kejadian pelemparan batu oleh orang misterius yang menyebabkan satu pengendara mobil meninggal dunia.

Baca Juga: Simpang Gracia Lembang Makan Korban, 3 Pemotor Terkapar di Jalan

"Kami dari Polsek juga sudah mengumpulkan berbagai keterangan dari saksi kejadian sampai saksi sekitar," kata Kompol Deny saat dihubungi Redaksi PRFM, Minggu 4 April 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian nahas menimpa seorang pengendara mobil saat melintasi kawasan Arcamanik menuju Bandung sebelum pertigaan Jalan Pesantren, Minggu 28 Maret 2021 sekira pukul 00.00 WIB.

Pengemudi mobil bernama Yulin (50 tahun) menjadi korban pelemparan batu yang membuat kaca depan mobilnya rusak.

Menurut penuturan keponakan korban, Ami, saat itu pamannya melintasi Arcamanik dari Tasikmalaya menuju Kota Bandung.

Saat di lokasi kejadian, korban tiba-tiba dilempar batu oleh orang tak dikenal.

Dua jam kemudian, petugas Kepolisian dari Polsek Arcamanik menemukan Yulin berada di luar mobil dengan kondisi tidak sadarkan diri.

Namun ketika dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), barang berharga milik Yulin tak ada yang hilang termasuk ponsel dan dompet beserta isinya.

Pada Jumat 2 April 2021, pihak keluarga mengabarkan Yulin meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung, Kota Bandung.

Yulin dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22.20 WIB, Jumat 2 April 2021.

Setelah kejadian pelemparan batu di kawasan Arcamanik, Yulin diketahui mengalami pendaharan dan retak di bagian tengkorak.

Saat ini Kepolisian masih mendalami kasus pelemparan batu oleh pelaku misterius di kawasan Arcamanik yang menyebabkan Yulin meninggal dunia.

Keterangan dari @haii.moii
"Jadi gini ceritanya. Kemaren hari senin pagi sekitar jam 6.30 dapat kabar dari omah klw om aku kecelakaan."

"Pada saat itu aku pikir kecelakaan biasa karena pas aku telp balik pun omah cuma bilang “lagu otw ke bandung, baru sampe ciawi, tolong ke bapaknya anak2 urusin ke kantor polisi karena mamang sudah di rumah sakit”.

"Aku langsung telp bapaknya anak2, tapi ya gimana dia mah jadwal angkat telp mau kayak apaan juga jam 8an klw udah sampe kantor."

"Akhirnya jam 8 pagi udh bisa lah ngobrol sama dia. Aku bilang tolong ke polsek arcamanik. Urusin ini mamang kenapa aku ga tau, aku bingung."

"Atau paling cariin info dulu deh dari temen2 kantor biar aku bisa mikir atep by stepnya hrus ngapain. 10 menit kemudian dapat forward foto and message dari temen2 kantornya dia “mobilnya kena lempar orang jahat, ada perdarahan di kepala sekarang mau operasi”.

"Seketika langsung lemes lutut, kepengen nangis tapi itu ga menyelesaikan masalah. Aku cuma kepikiran ini omah gimana, sudah 80tahun."

Tante juga gimana. Jadi ya aku harus kuat biar bisa bantu ini itu."

"Sesampainya di RSUD Ujung Berung jam 10.30an aku langsung ketemu tante, dia langsung peluk dan nangis ceritain kronologisnya."

"Sebetulnya galau mau berangkat malam itu, biasanya subuh kan. Tapi katanya karena senin mau ke luar kota, dan suka ngantuk di kantor jadilah om aku pergi malem senin jam 21.30an."

"Tante pun sebenarnya berat hati, tapi om aku meyakinkan tnte untuk ga khawatir “udah doain papah aja ga knp2” sambil cium2in tante."

"Tapi sampe jam 1.30 pagi masih belum ada kabar. Padahal hitungan jam 1 paling telat harus sudah sampe. Ditelp ga diangkat. Baru ada telp jam 3 pagi, dari polisi bernama pak sopyan."

"Beliau nelp ke no tante menggunakan hp om ngabarin klw om kecelakaan, skrg ada di RS."

"Tadinya tante ga percaya, ya maklum lah hari gini banyak penipuan ngaku2 dari polisi. Sampe akhirnya pak polisi bilang “ya sudah bu klw ada yg bisa datang sekarang ke polsek arcamanik atau ke rsud ujungberung aja utk memastikan kebeneran kabar ini.”

"Ternyata polisi ga cuma telp tante, dia telp semua yg ada di recent chat whatsapp om aku, termasuk anaknya tante yg kebetulan ada di bandung, langsung meluncur ke RSUD dan ternyata memang benar⬇"

"Jadi sesampainya aku di rumah sakit tante cerita sambil nangis terus, omah bengong, anak2nya tante sudah pasti nemenin tante di sana, pun sama sodara2nya tante."

"Jadi ya udah lah aku bilang aku aja yg ke polsek untuk ngurusin hal2 yg emng seharusnya diurus."

"Setibanya di polsek jam 11.00 emang ternyata mereka juga sudah menunggu pihak keluarga untuk dimintain keterangan."

"Aku bilang bahwa saat ini aku adalah perwakilan keluarga, klw ada apa2 maka aku sebagai penghubung antara kepolisian sama keluarga."

"Berdasarkan polisi kronologisnya mereka menerima laporan dari warga sekitar jam 1.30an, yg kebetulan lagi ada di arcamanik, sekitar sport jabar, karena ada kejadian serupa, pelemparan batu ke mobil xenia."

"Meluncurlah langsung ke tkp om aku di Jln. AH Nasution, tepatnya daerah sukamiskin sebelum pertigaan jln pesantren."

"Mereka menemukan om aku sudah tergeletak tak sadarkan diri, ada banyak darah dan bekas muntah."

"Kondisi di dalem mobil berantakan. Tapi barang2 aman, 2 HP aman, dompet aman, uangnya juga aman."

"Sempat dibawa ke Hermina situ tapi IGD penuh, mau dibawa ke RSHS tapi kata pak polisi kejauhan krn ini sudah ga sadar, sudah muntah, bawa ke yg terdekat aja untuk pertolongan pertama ke RSUD Ujungberung. Ya sudah akhirnya dibawa ke RSUD mendapatkan tindakan di sana. Operasi craniotomy, sebagian frontalnya diangkat, jadi skrg ya tnpa tulang jidat separo."***

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x