PR BANDUNG RAYA - Memasuki musim hujan di Oktober ini ditambah dengan fenomena La Nina alias anomali cuaca ini, masyarakat kota Bandung dan sekitarnya disarankan untuk tetap waspada dan berjaga dalam menghadapi kemungkinan berbagai bencana yang akan dihadapi.
Hal ini pun menyedot perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan mengupayakan masyarakat agar terus melakukan mitigasi bencana di musim hujan yang disertai fenomena La Nina ini agar dampak bencana bisa diminimalisasi sehingga tidak menyebabkan korban.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan musim hujan sudah mulai berlangsung di Kota Bandung ditambah terjadi fenomena anomali La Nina. Menurutnya, dampak La Nina membuat curah hujan di Bandung tinggi dan dapat berlangsung sampai Maret 2021.
Baca Juga: Bareskrim Polri Tetapkan Delapan Tersangka dalam Kasus Kebakaran Gedung Kejagung
"Bandung sebagai daerah cekungan harus mewaspadai beberapa hal kemungkinan bisa terjadi seperti longsor, banjir dan pohon," ujar Yana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Humas Kota Bandung pada Sabtu, 24 Oktober 2020.
Selain itu dikatakan Yana, pihaknya bersama TNI dan elemen masyarakat berupaya mempersiapkan mitigasi bencana.
"Tentunya pemerintah tidak bisa sendiri mengatasi ini tapi butuh partisipasi masyarakat sehingga hari ini mulai untuk semakin waspada fenomena alam ini," kata Yana.
Baca Juga: Login kuota-belajar.kemdikbud.go.id, Kuota Internet Gratis untuk 35 Juta Penerima Bantuan Pemerintah
Menurutnya, petugas kewilayahan pun harus meningkatkan mitigasi bencana dengan membersihkan saluran air, gorong-gorong dan sungai. Pihaknya berharap adanya kolam retensi di wilayah Jalan Bima dapat meminimalisasi banjir di Sungai Citepus termasuk di wilayah Gedebage.