Cek Fakta: Harga Pertalite Naik Hingga Rp10.000? Menteri ESDM Beri Penjelasan Begini

19 Agustus 2022, 21:29 WIB
Cek Fakta: Harga Pertalite Naik Jadi Rp10.000? Menteri ESDM Beri Penjelasan Begini. /Pikiran-rakyat.com/EVIYANTI

BANDUNGRAYA.ID - Simak ulasan cek fakta, harga Pertalite naik hingga Rp10.000? Menteri ESDM beri penjelasan begini.

Isu bahan bakar minyak (BBM) Pertalite naik harga ramai dibicarakan beberapa hari terakhir.

Menurut kabar yang beredar, Pertalite naik harga hingga Rp10.000 per liter.

Terkait isu Pertalite naik harga tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif sebelumnya sudah buka suara.

Baca Juga: Karir Luis Milla, Pelatih Baru Persib Bandung yang Gantikan Robert Alberts, Lengkap Profil dan Prestasi

Ia mengatakan pemerintah saat ini masih membahas rencana menaikkan harga Pertalite sebagai respons atas tingginya harga minyak mentah dunia.

"(Harga Pertalite) lagi dibahas masih dikoordinasikan dengan Pak Airlangga (Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian)," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Menurutnya, jika Pertalite naik maka pemerintah terlebih dahulu harus mengubah peraturan presiden sebelum keputusan resmi diterbitkan menjadi kebijakan terbaru.

Selain itu, Arifin Tasrif menjelaskan bahwa pemerintah juga akan mensosialisasikan terlebih dahulu mengenai rencana kenaikan harga Pertalite tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak GEMINI dan CANCER Hari Ini 20 Agustus 2022: Pasanganmu Tak Ingin Kamu Cuek

Sosialisasi harga Pertalite naik ini penting untuk mengurangi kepanikan berbelanja masyarakat.

Ia tidak merinci harga Pertalite terbaru, namun menjelaskan alasan pemerintah berencana menaikan harganya.

Berdasarkan data, hingga Juli 2022 Pertamina melaporkan konsumsi Pertalite telah menembus angka 16,8 juta kiloliter atau setara dengan 73,04 persen dari total kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kiloliter.

Angka konsumsi Pertalite yang tinggi itu membuat kuotanya tercatat hanya tersisa 6,2 juta kiloliter.

Maka dari itu, jika pemerintah menambah kuota BBM subsidi (jenis Pertalite), maka beban APBN untuk subsidi bisa semakin membengkak hingga melebihi Rp600 triliun.

Sebaliknya, apabila pemerintah tidak menambah kuota BBM subsidi, maka kelangkaan akan terjadi di berbagai SPBU yang berpotensi menyulut keresahan sosial.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Live Persib Bandung vs PSS Sleman di TV Online, Ini Susunan Pemain Terbaru 

Sebelumnya Ahli Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi sempat mengusulkan agar Pertamina menaikkan harga Pertalite dan menurunkan harga Pertamax guna mempersempit disparitas harga antara kedua jenis BBM tersebut.

Ia menjelaskan, kebijakan menaikkan harga Pertalite dan menurunkan harga Pertamax secara bersamaan maksimal selisih harga sebesar Rp1.500 per liter diharapkan dapat mendorong konsumen Pertalite migrasi ke Pertamax secara sukarela.

Selain itu, pemerintah dan Pertamina harus melakukan komunikasi publik secara masif mengenai penggunaan manfaat Pertamax, sehingga menarik minat masyarakat agar beralih dari Pertalite ke Pertamax.

Dua minggu sebelumnya, Pertamina sudah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi yang mulai berlaku pada 3 Agustus 2022.

Pada 10 Juli 2022 lalu, Pertamina juga telah menaikkan harga BBM nonsubsidi.

Baca Juga: Berapa Gaji Luis Milla untuk Melatih Persib Bandung, Jauh Lebih Besar dari Robert Albert?

Dengan demikian, harga Pertamax Turbo saat ini naik 10,45 persen atau Rp1.700 menjadi Rp17.900 per liter dari sebelumnya Rp16.200 per liter.

Selanjutnya, harga Pertamina Dex naik 14,54 persen atau Rp2.400 menjadi Rp18.900 per liter dari sebelumnya Rp16.500 per liter.

Lalu, Dexlite tercatat berada pada angka Rp17.800 per liter, naik Rp2.800 atau 18,66 persen dari harga sebelumnya yang hanya Rp15.000 per liter.

Artikel ini perdana tayang di Depok Pikiran Rakyat dengan judul "Benarkah Harga Pertalite Naik Jadi Rp10.000? Ini Penjelasan Menteri ESDM". (Filio Duan/Depok Pikiran Rakyat)

Editor: Alvian Hamzah Jaenul Bahar

Tags

Terkini

Terpopuler