Situasi Terkini Gunung Semeru di Lumajang Kementerian LHK Nyatakan Status Meningkat dari Siaga Menjadi Awas!

4 Desember 2022, 16:26 WIB
Situasi Terkini Gunung Semeru di Lumajang Muntahkan Awan Panas Kementerian LHK Nyatakan Status Meningkat dari Siaga Menjadi Awas! /Himatul Askia/Twitter/@BPPTKG

BANDUNGRAYA.ID – Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi dan muntahkan awan panas pada Minggu, 4 Desember 2022.

Erupsi Semeru dengan muntahan awan panas terjadi sejak pukul 02.46 WIB.

Awan panas guguran (APG) Semeru meluncur dari puncak kawah jongring saloko terus ke arah tenggara dan selatan.

Status yang mulanya siaga, per pukul 12.00 siang hari ini dinaikkan menjadi awas.

Baca Juga: Rekomendasi Gunung yang Ramah Bagi Pemula di Jawa Barat: Pendakian Minimal, View Maksimal  

“Hingga pukul 12.00 WIB, Gunung Semeru naik status menjadi level IV (awas) dari sebelumnya level III (siaga),” tulis Kementerin Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Instagram resminya @kementerianlhk.

Erupsi Semeru juga meluncurkan abu berwarna kelabu yang berasal dari puncak kawah, dengan intesitas ketebalan mulai dari yang sedang hingga ke yang benar-benar pekat tebal.

Erupsi Semeru kali ini tergolong besar, sejak erupsi yang terjadi pada Desember tahun 2021 lalu.

Baca Juga: Prancis vs Polandia: Link Live Streaming Piala Dunia Hari Ini di SCTV, Indosiar, Champions TV 1, Vidio

“Info dari rekan kami (relawan), situasi di Besuk Curakkoan, Dusun Gumukmas, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang pukul 11.12 WIB sudah tertutup abu vulkanik (hujan abu),” tulis akun Twitter Lembaga Informasi Persaudaraan@DPP_LIP.

Kementerian LHK juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tengga di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 19 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga: Cari Tempat Wisata? Simak Rekomendasi Tempat Wisata di Ciwidey, Salah Satunya Terbentuk dari Letusan Gunung!

Sedangkan di luar jarak tersebut, masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas.

Potensi lahar juga bisa terjadi pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Editor: Siti Resa Mutoharoh

Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Tags

Terkini

Terpopuler