10 Fakta Menarik Kemerdekaan RI yang Tidak Diajarkan dalam Buku Sejarah, Udah Tahu Belum?

31 Juli 2023, 10:56 WIB
10 Fakta Menarik Kemerdekaan RI yang Tidak Diajarkan dalam Buku Sejarah, Udah Tahu Belum? /

 

 

BANDUNGRAYA.ID – Bertepatan pada setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat di Indonesia kerap melakukan perayaan untuk mengenang serta menghormati para pahlawan dulu.

Perayaan yang kerap sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia sangatlah beragam. Namun, pelaksanaan upaacara bendera pada 17 Agustus selalu dilakukan.

Momen bersejarah ini merupakan hasil yang manis setelah banyaknya pengorbanan yang dilakukan oleh para pahlawan.

Baca Juga: SM Entertainment Ungkap Nama dan Bulan Debut dari Boy Group Terbaru Mereka

Namun, tahukah kamu ternyata ada banyak hal unik dan menarik yang terdapat pada peristiwa Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

BandungRaya.id telah merangkum 10 fakta Menarik Kemerdekaan RI dilansir dari Youtube fakta populer berikut ini.

  1. Pendiri Bangsa dan Marxisme

Pada tahun 1966 keluar sebuah regulasi yang melarang pemikiran Marxisme. Marxisme sendiri ialah suatu pandangan yang berasal dari pemikiran Karl Marx. Tapi, banyak yang tidak disadari pada para pendiri bangsa ini dulunya adalah pembelajaran Marxisme. Seperti  Soekarno, Hatta, Cokroa Minoto, dan Syahrir.

Baca Juga: DISKON TIKET NONTON! Cinema XXI Lagi Banyak Promo Minggu Ini, Penasaran Apa Aja?

Soekarno menarik Marxisme dengan istilah Marhaenisme. Hatta mengkaji Marxisme secara filosofis maupun sistem ekonomi dalam buku Persoalan Eknomi Sosialis Indonesia. Sementara Cokroa Minoto menegaskan bahwa sosialisme sejati ialah para orang islam. Dan Syahrir dikenal dengan tokoh sosialis Indonesia.

  1. Mesir dan Palestina Membela

Palestina merupakan negera pertama yang memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia, sekaligus yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia. Pada 1945, Palestina dipimpin oleh Muhammad Ali Taher. Pemimpin Palestina itu juga menyumbangkan sebagian harta nya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada September 1944 pun Palestina ikut mendukung kemerdekaan Indonesia. Demikian pula dengan Mesir juga menggelar aksi demokrasi seperti yang dilakukan oleh Palestina.

  1. Naskah Pancasila Ditolak Kristen

Dalam rapat pembahasan Pancasila yang membincang soal dasar negara diperdebatkan karena terdapat kalimat,

“Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya”

Salah satu asal Maluku Latuharhary yang menyatakan bahwa kalimat tersebut menghawatirkan pada pemeluk agama lain. Tidak hanya itu, rakyat dan kawasan timur yang mayoritas berpenduduk agama kristen akan mengundurkan diri dari Indonesia jika kalimat tersebut tidak tetap dimasukan. Namun akhirnya, kalimat tersebut di hapuskan pada 18 Agustus 1945.

  1. Soekarno Sedang Malaria

Pada Kamis 16 Agustus malam Soekarno sedang merasa tidak enak badan. Soekarno dinyatakan terserang gejala Malaria. Namun Soekarno tetap bergadang sampai pagi berbincang soal proklamasi.

Pada pagi hari nya Soekarno pun tidak melaksanakan puasa Ramadhan karena terkena Malaria. Namun, pada pukul 9.00 Soekarno bisa memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

  1. Syahrir Membuat Naskah Duluan

Naskah ini dibuat setelah adanya kabar kekalahan Jepang 14 Agustus 1945. Karena itulah Syahrir dan Hatta bertemu dengan Soekarno. Naskah Proklamasi Syahrir dikutip dari Rudolf Mrazek ditulis dengan sepanjang 300-an kata. Isinya sebuah essay penderitaan rakyat Indonesia dibawah kolonialis. Namun, teks proklamasi Syahrir ditolak karena Soekarno tidak jadi mengumumkan pada 15 Agustus.

  1. Proklamasi 15 Agustus

Pukul 17.00 sore ribuan pemuda berkumpul di pinggir kota dan bersiap masuk Jakarta setelah Proklamasi untuk demokrasi di Stasiun Gamber. Namun pada saat itu Soekarno menunda. Hal ini membuat ribuan pemuda pengikut Syahrir marah dan mendesak untuk diumumkan tanpa ada Soekarno, Hatta.

Kabar batalnya proklamasi itu tidak sampai ke Cirebon yang dibawah pimpinan Dr.Sudarsono, dan akhrinya mereka menyampaikan proklamasi tersebut dengan dihari 150 orang. Tapi naskah yang disampaikan oleh Sudarsono tidak jelas dan tidak diketahui hingga kini.

  1. Naskah Dibuang ke Tong Sampah

Naskah asli sempat dibuang ke tong sampah. Naskah tersebut akhirnya diselamatkan oleh B.M Diah, dan juga disimpan bertahun-tahun. Bung Karno menulis Proklamasi tersebut pukul 4.00 WIB 17 Agustus 1945.

Naskah tersebut selanjutnya diketik oleh Sayuti Melik dan sempat dibuang karena tidak dibutuhkan lagi. Namun, saat itu Bung Karno bertanya soal naskah asli nya dan pada saat  itu lah Sayuti Melik langsung  mencari naskah aslinya dan menyetrika nya agar bisa utuh seperti semula.

  1. Mikrofon Curian

Mikrofon yang digunakan saat pembacaan teks proklamasi adalah curian dari Jepang. Namun adanya versi lain dari Sudiro mengatakan mikrofon itu milik Gunawan pemilik radio satria.

Pada saat tahun 50-an Gunawan menyerahkan mikrofon itu kepada Kementerian Penerangan, yang diberikan sebagai hadiah ulang tahun Soekarno.

  1. Proklamasi dan Sebuah Cafe

Penolakan yang terjadi pada saat pembacaan proklamas tokoh pemuda, merencanakan adanya penculikan kepada Bung Karno. Dan perencanaan tersebut dilakukan pada sebuah Cafe yang bernama cafe Hawai.

  1. Nasib Laksamana Maeda

Laksamana Maeda ditangkap oleh sekutu dan dicebloskan kedalam penjara karena di cap sebagai penghianat hingga tahun 1947. Sepulangnya ke Jepang, Maeda di seret ke persidangan dan dinyatakan tidak bersalah, dan ia memilih untuk menjadi rakyat biasa. Namun, kesalahan Maeda bukan pada membantu kemerdekaan Indonesia, tapi karena telah lama diincar untuk dijadikan kambing hitam kegagalan Jepang.

Editor: Resa Mutoharoh

Tags

Terkini

Terpopuler