PR BANDUNGRAYA – Setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin Sinovac, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan, dukungan terhadap program vaksinasi di Indonesia.
Di beberapa negara, pelaksanaan program vaksinasi untuk menanggulangi pandemi virus corona atau Covid-19 sudah mulai dilakukan sejak beberapa waktu lalu.
Di Indonesia, pelaksanaan vaksinasi tahap pertama difokuskan kepada garda terdepan penanganan Covid-19 seperti tenaga kesehatan.
Baca Juga: 4 Ramalan Roy Kiyoshi usai Tragedi Sriwijaya Air SJ182, dari Skandal Politisi, Bom, dan Virus Aneh
Short messages services (SMS) pemberitahuan pun telah mulai dikirimkan kepada kelompok prioritas penerima vaksin tahap pertama.
Berdasarkan pengumuman resmi yang diberikan Sekretariat Kabinet (Setkab) Republik Indonesia, pengiriman SMS pemberitahuan tersebut sudah dimulai sejak 31 Desember 2020 lalu.
Akan tetapi, menjelang pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat umum, berbagai polemic pro dan kontra mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 menjadi kekhawatiran sejumlah warga Indonesia.
Baca Juga: 24 Korban Longsor Cimanggung Sumedang Belum Ditemukan, Tim SAR Lanjutkan Pencarian di Hari Keempat
Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang ragu-ragu untuk mendapatkan suntikan vaksin karena tidak yakin dengan efek samping yang mungkin terjadi ke depannya.