PR BANDUNGRAYA – Sejak wabah pertama virus corona penyebab Covid-19 ditemukan, hingga kini lebih dari 2 juta orang telah meninggal akibat wabah Covid-19 di seluruh dunia.
Saat ini, Indonesia beserta negara lainnya sedang berupaya memutus rantai Covid-19 dengan memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat luas.
Namun, sebuah pernyataan berita beredar dengan menyebutkan bahwa setelah vaksinasi, masyarakat akan mendapat sertifikat bebas berpergian yang dapat membebaskan orang untuk berpergian.
Baca Juga: Info Banjir Kota Bandung Hari Ini: Cinunuk, Soekarno-Hatta, hingga Jalan Moch Toha Tergenang
Menanggapi kabar tersebut, Sukamta yang merupakan anggota Komisi I DPR RI, mengeluarkan pendapatnya mengenai wacana tersebut.
Dia mengatakan bahwa pengadaan sertifikat itu bertentangan dengan upaya pemerintah memerangi pandemi Covid-19 dengan mengungkapkan, “(Wacana berpergian tanpa tes usap) itu jelas menunjukkan sikap inkonsisten yang bisa membahayakan upaya penanganan pandemi. Saya harap presiden tegas dan menertibkan setiap menteri supaya mereka tidak membuat statement yang kontraproduktif dengan upaya penanganan pandemi.”
Ia juga melanjutkan jika langkah tidak disiplin dalam menangani Covid-19, hal itu akan berdampak pada tenaga kesehatan.
Baca Juga: Posko Pengungsi Gempa Sulbar Kosong, Dinsos Heran Korban Ramai-ramai Pilih Pulang ke Rumah Keluarga
“Kalau disiplin berkurang, akan ada lonjakan positif, imbasnya rumah sakit kewalahan,” ujarnya, dilansir PRBandungRaya.com dari Antara.
Sukamta juga mengaku prihatin dengan peningkatan harian pasien positif Covid-19 walau program vaksinasi yang sedang berlangsung.