Sumbangan bencana banjir hanya formalitas buat disyuting lalu dibawah pulang lagi dan besok keluar siaran sdh kirim bantuan. Kita yg banjir ini desa muslim jd bantuan formalitas yg diberikan untk berita
Video 1 pic.twitter.com/GEJi60GMbe— ANAK_PinggirKali (@IpungLombok) April 6, 2021
"Cuma bantuan kasur aja....lalu kasur dikembalikan.. buat video di daerah lain....
Begitu bejad kah mental aparat sekarang..
Musibah tidak buka hati mereka buat bertobat.
Woi
@KemensosRI
bagaimana ini?
Video 2."
Cuma bantuan kasur aja....lalu kasur dikembalikan.. buat video di daerah lain....
Begitu bejad kah mental aparat sekarang..
Musibah tidak buka hati mereka buat bertobat.
Woi @KemensosRI bagaimana ini?
Video 2 pic.twitter.com/WEfU6mBKnu— ANAK_PinggirKali (@IpungLombok) April 6, 2021
Sementara itu dalam video tampak percakapan yang terdengar seperti berdebat soal bantuan.
"Sumbangan bencana banjir hanya formalitas buat disyuting lalu dibawa pulang lagi dan besok keluar siaran sudah kirim bantuan. Kita yang banjir ini desa jadi bantuan formalitas yang diberikan untuk berita," tulisnya.
"Kami disuruh mencari, melewati lembah, kami taruhan nyawa bapak, jangan karena urusi barang ini bapak, bawa pulang saja," kata relawan itu.
"Masih banyak donatur yang hatinya ikhlas, jangan karena barang ini kalian tidak menganggap kami bapak," tambahnya.
Masih dalam video tersebut, relawan itu mengaku kecewa lantaran merasa digiring untuk menemui Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Dalam kesempatan itu, dikabarkan Mensos Risma sedang berada di kantor camat.
Relawan itu mempertanyakan apa alasan pengungsi menemui Mensos Risma.
Kata dia, Mensos Risma yang sehat harusnya mendatangi yang sakit.