Mahfud MD Buka Suara Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang, Bilang Ini Bukan Kerusuhan Antar Suporter

- 2 Oktober 2022, 10:42 WIB
Mahfud MD Buka Suara Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang, Bilang Ini Bukan Kerusuhan Antar Suporter.
Mahfud MD Buka Suara Terkait Tragedi Kanjuruhan Malang, Bilang Ini Bukan Kerusuhan Antar Suporter. /Instagram @mohmahfudmd/

BANDUNGRAYA.ID - Menko Polhukam, Mahfud MD buka suara terkait tragedi Kanjuruhan Malang, bilang ini bukan kerusuhan antar suporter.

Laga Arema FC vs Persebaya meninggalkan duka yang mendalam bagi pecinta sepakbola, pasalnya ratusan suporter meninggal dalam kejadian ini.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD turut berduka cita atas kejadian tersebut.

Baca Juga: TRAGEDI MENGERIKAN! Laga BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Diwarnai Kericuhan Suporter, Korban Tewas 127 Orang

"Saya sdh dpt informasi dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit. Saya juga sdh berkordinasi dgn Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta. Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dgn baik," dikutip dari akun Instagram @mohmahfudmd pada Minggu 2 Oktober 2022.

"Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dgn aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," tuturnya.

"Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sdh mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dgn kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Tapi usul2 itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan ticket yang dicetak jumlahnya 42.000."tulisnya.

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dgn Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema. Oleh sebab itu, para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter." tambahnya.

Baca Juga: Rossoneri Perkasa! Hasil Akhir Pertandingan Liga Italia: Empoli 1 vs 3 AC Milan

"Pemerintah telah melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki. Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba." pungkasnya.

Halaman:

Editor: Alvian Hamzah Jaenul Bahar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x