Gagal ginjal akut anak terjadi pada rentang usia 6-18 tahun, tapi dominasi terjadi pada anak dengan rentang usia 1-5 tahun.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pelayanan Kesehatan, dr. Yanti Herman, MH. Kes, meminta orang tua untuk selalu berhati-hati dan tetap waspada.
“Orang tua harus selalu berhati-hati, pantau terus kesehatan anak-anak kita,” ucap Yanti Herman.
Yanti Herman juga menyampaikan untuk segera konsultasi ke tenaga kesehatan jika anak-anak mengalami gejala yang mengarah pada penyakit gagal ginjal akut.
“Jika anak mengalami keluhan yang mengarah pada penyakit gagal ginjal akut, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan jangan ditunda atau mencari pengobatan sendiri,” ujar Yanti Herman.
Beberapa gejala yang wajib diwaspadai yaitu diare, mual, muntah, demam selama 3-5 hari, batuk, pilek dan sering mengantuk.
Adapun gejala lain yang menunjukkan penyakit gagal ginjal akut pada anak yaitu terjadi perubahan warna pada urin menjadi pekat atau berwarna kecoklatan.
Kemenkes juga meminta orang tua untuk segera membawa anak ke tenaga medis apabila anak mengalami penurunan volume urin atau bahkan tidak mengeluarkan urin selama 6-8 jam agar segera ditangani lebih lanjut.
Penurunan volume urin dan perubahan warna pada urin merupakan gejala khas dari penyakit gagal ginjal akut pada anak.