Dua ungkapan itu menunjukkan bahwa Presiden tidak puas dengan kinerja para Menteri terutama dalam hal penanganan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Miliki Jutaan Penggemar di Seluruh Dunia, Ini Kisah Cinta Member BTS Sebelum Debut pada 2013
"Menurut pandangan saya, kita tahu bahwa Presiden berlatarbelakang dari Solo, orang yang high konteks, tidak low konteks. Tapi kalau seorang yang sudah high konteks dari aspek komunikasi tiba-tiba mengeluarkan kata-kata seperti itu sudah luar biasa," ujar Emrus.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tidak puas dengan kinerja para menteri, terlebih saat Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19.
Bahkan, ancaman perombakan kabinet atau pembubaran lembaga negara pun diungkapkan oleh Jokowi pada sidang paripurna 18 Juni 2020.
Baca Juga: Warga AS Anggap Tak Gunakan Masker Sebagai Bentuk Dukungan Terhadap Donald Trump dalam Pemilu
Dalam sidang tersebut hadir Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri Kabinet Indonesia Maju, dan para kepala lembaga negara.
Presiden mengatakan secara blak-blakan bahwa tidak ada kinerja menterinya yang positif secara signifikan.
"Saya harus ngomong apa adanya, nggak ada progress yang signifikan, nggak ada," kata Jokowi.***