BANDUNGRAYA.ID - Monica Kumalasari, seorang pakar gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, memberikan perspektif uniknya mengenai tingkah laku Prabowo Subianto selama debat ketiga Pemilihan Presiden 2024 yang digelar di Jakarta pada 7 Januari 2024.
Dalam penilaiannya, Monica menyoroti sejumlah aspek, salah satunya adalah ketidakmampuan Prabowo mengendalikan emosinya, yang termanifestasi melalui tindakan-tindakan seperti interupsi dan gestur berkacak pinggang. Hal ini bahkan membuat moderator terlibat untuk meredakan ketegangan.
Dinamika debat dimulai dengan pernyataan kontroversial dari Anies Baswedan mengenai kepemilikan lahan Prabowo.
Baca Juga: Janji Gibran Rakabuming untuk Warga Maluku Jika Menang Pilpres 2024, Singgung Soal Pembangunan
Monica melihat bahwa momen ini menjadi pemicu sengitnya pertukaran argumen antara Prabowo dan Anies.
Monica juga menangkap pola pertanyaan asumsi dalam debat tersebut, di mana Anies cenderung mengasumsikan jawaban daripada mengajukan pertanyaan konkret yang membutuhkan jawaban tegas.
Situasi ketegangan antara Prabowo dan Anies terus berkembang, bahkan hingga akhir debat, di mana keduanya bahkan tidak bersalaman.
Baca Juga: Prediksi Skor Liverpool vs Fulham EFL Cup 10 Januari 2024 Lengkap dengan Susunan Pemain
Ekspresi kekecewaan Prabowo terhadap narasi pesaingnya terlihat jelas saat konferensi pers pasca-debat.