Network
BANDUNGRAYA.ID - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memberikan tanggapan terhadap kritik yang dilontarkan oleh sejumlah kampus besar, termasuk Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Andalas (Unand).
Kritik tersebut mencakup petisi hingga deklarasi kebangsaan yang mengecam carut marut demokrasi dan penyimpangan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, tindakan kampus-kampus tersebut merupakan upaya nyata untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Camp di Pangalengan: Pemandangannya Bikin Takjub
Ganjar mengakui mendengar berbagai kritik dari berbagai kampus ternama, dan ia menyoroti respons keras dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang juga akan menyampaikan pandangan serupa.
"Dimulai dari UGM, terus kemudian UII, UI, dan hari ini saya mendapatkan banyak sekali saya dengar dari Andalas, nanti UMY juga akan menyampaikan itu bahkan mereka sudah nadanya cukup-cukup keras begitu ya," ungkap Ganjar.
Ganjar Pranowo menegaskan bahwa kondisi demokrasi di Indonesia bukan hanya perhatian kalangan akademisi kampus tetapi juga mendapat sorotan dari berbagai tokoh dan pemerhati politik dunia.
Pernyataan ini disampaikan setelah Ganjar menghadiri acara Hajatan Rakyat Tuban di Jawa Timur.
Menurutnya, demokrasi yang telah lama dibangun harus dijaga, terutama dalam kontestasi politik lima tahunan.
