PR BANDUNGRAYA – Pengadaan vaksin Covid-19 semakin dekat di Indonesia. Pada tahun 2021, sebagai hasil kerjasama dengan berbagai negara asing seperti Tiongkok, Uni Emirat Arab, Inggris dan Indonesia, vaksinasi nasional akan dimulai.
Hal tersebut diutarakan saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memberikan arahan pada Rapat Terbatas Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Istana Merdeka Jakarta, Senin 19 Oktober 2020.
Jokowi meminta agar pemberian vaksin tidak dianggap enteng implementasi pemberian vaksin ke masyarakat.
Baca Juga: PKS Klaim Temukan Pasal Selundupan di Draf Final UU Cipta Kerja
"Kemudian titik kritis dari vaksinasi adalah di implementasi. Jangan menganggap mudah. Implementasi tidak mudah. Prosesnya seperti apa, siapa yang pertama disuntik terlebih dahulu, kenapa dia, harus dijelaskan betul ke publik. Proses-proses komunikasi publik ini betul-betul disiapkan. Siapa yang gratis, siapa yang mandiri, harus dijelaskan, harus detail,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga tidak ingin kesalahpahaman publik dan pemerintah tentang vaksin yang akan berujung pada penolakan vaksin.
“Jangan dihantam oleh isu, diplintir, kemudian kejadiannya bisa masyarakat demo lagi. Karena memang masyarakat sekarang ini dalam posisi sulit,” katanya.
Pemerintah mengakui, mendatangkan vaksin di tiga negara yaitu Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Inggris, baru memasuki tahap akhir uji klinis fase 3.
Namun, ketiga vaksin tersebut sudah dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di beberapa negara.
Baca Juga: Banyak Peminat, Prekuel Serial TV Game of Thrones Lanjut Syuting Tahun Depan