PJJ Dinilai Tidak Efektif, Sejumlah Siswa Di Aceh Memilih untuk Menikah

- 24 Oktober 2020, 15:45 WIB
Ilustrasi pernikahan dini.
Ilustrasi pernikahan dini. /PIXABAY/ Tú Anh

PR BANDUNGRAYA – Sejumlah siswa SMP dan SMA di Aceh Singkil lebih memilih untuk menikah sejak dini.

Hal tersebut dilakukan ditengah proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan pemerintah mengingat angka penularan Covid-19 masih tinggi.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Aceh Singkil, M. Najur menuturkan proses penerapan PJJ di Aceh Singkil sudah diberlakukan sejak empat bulan lalu.

Baca Juga: Selamat Hari Dokter Nasional, Ini Pesan Dokter untuk Masyarakat di Tengah Pandemi

"Kami menemukan kasus pernikahan dini terjadi di kalangan pelajar di Aceh Singkil. Menurut kami, hal ini dipicu karena dampak dari PJJ dengan menyalahgunakan smartphone yang seharusnya untuk penerapan belajar secara daring," kata M. Najur.

Najur mengharapkan proses pembelajaran dengan metode jarak jauh seperti ini segera berakhir karena dirasa tidak efektif dan kembali dengan metode tatap muka karena dikhawatirkan akan semakin banyak jumlah pelajar yang menikah diusia dini.

"Berdasarkan kacamata kasus yang kami temukan itu, kami berharap pembelajaran PJJ dapat segera berakhir dan menerapkan PBM tatap muka," ujar Najur sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI.

PGRI Aceh Singkil mendesak kepada pemerintah setempat agar mengakhiri proses pembelajaran secara jarak jauh.

Baca Juga: Lee Min Ho Siap Beradu Akting di Ranah Hollywood dalam Drama Pachinko Besutan Apple TV

Sebagian wali murid turut sependapat dengan usulan tersebut karena menganggap proses belajar secara virtual tidak seefektif secara tatap muka.

Halaman:

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x