Network
PR BANDUNGRAYA – Menjelang hari peringatan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2020, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan pendapatnya mengenai tantangan generasi muda di era revolusi industri 4.0.
Pada saat ini, Bambang Soesatyo (Bamsoet) melihat bahwa keadaan tahun ini penuh dengan berbagai macam tantangan dan kompleksitasnya. Ia menambahkan bahwa era 4.0 memiliki ritme yang bergejolak dan tidak pasti. Hal-hal yang tidak bisa ditebak serta kompleks disebut dengan era Vuca.
Tantangan terbesar dalam era Vuca adalah semakin berkembangnya era digitalisasi. Bamsoet melihat bahwa jika masyarakat, khususnya generasi selanjutnya tidak dapat mengikuti perkembangan tersebut maka tamatlah sudah.
Baca Juga: Daftar Lengkap Nominasi Ballon d'Or The Dream Team, dari Penjaga Gawang hingga Penyerang Sayap Kiri
"Sehingga jika kita tidak mampu beradaptasi dan tidak bisa menyiapkan generasi selanjutnya secara baik, tentu Indonesia akan tertinggal dari negara-negara lain," kata Bamsoet, Senin 26 Oktober 2020.
Untuk menjawab tantangan era Vuca tersebut Bambang menilai bahwa seluruh pihak khususnya pemerintah harus siap dan berinovasi untuk dapat beradaptasi dengan kondisi saat ini.
Apalagi Bamsoet menambahkan bahwa tantangan saat ini semakin berat dengan adanya pandemi Covid-19 dan ancaman resesi ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Spanyol Lampaui 1 Juta, Pemerintah Terpkan Jam Malam
"Saat ini kita sedang dihadapkan oleh sebuah wabah atau pandemi Covid-19 dan ancaman resesi ekonomi yang tentu akan menjadi berat bagi kita sebagai bangsa," ujarnya.
Selain itu, menurut Bamsoet, Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan era keemasan Indonesia pada tahun 2045. Sehingga menurutnya demi mewujudkan hal tersebut diperlukan usaha yang begitu keras dalam memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
