Berbicara Soal E-Goverment, Mahfud MD Curhat Kejadian Sang Anak Dipermainkan Pejabat Publik

- 27 Oktober 2020, 13:31 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD.
Menko Polhukam Mahfud MD. /YouTube/ PB IDI

PR BANDUNGRAYA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan pemerintah harus menciptakan sistem kearsipan dan sistem aplikasi SPBE atau e-government demi memudahkan masyarakat untuk mendapatkan sesuatu dengan cepat.

"Kalau birokrasinya lelet, biar dia cari di komputer saja. Nanti siapa pegawai yang enggak benar kerjanya, 'kan ketahuan," ujarnya.

Pada masa depan, lanjut dia, semua serba digital. Oleh karena itu, e-government menjadi sesuatu yang tidak bisa terhindarkan. Hanya orang tidak punya visi, hanya orang tidak visioner yang berpikir bahwa kerja-kerja itu bisa diselesaikan secara manual karena sekarang sudah enggak bisa.

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Soal Jungkook, Salah Satunya Hampir Tidak Bisa Debut dengan BTS, ARMY Wajib Tahu

Terkait hal tersebut, Mahfud MD menceritakan kisah anaknya yang pernah dipermainkan oleh pegawai pelayanan publik.

"Anak saya itu dokter, mau mendirikan klinik. 'Kan harus izin, datanglah dia ke Depnaker di satu tempat. Di jadwal itu dibuka pukul 8.00 sampai 11.00 khusus pelayanan itu," kata Mahfud dalam acara peluncuran aplikasi umum Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, Mahfud MD mengatakan bahwa anaknya datang pukul 8.00 karena harus menghadiri kegiatannya pada pukul 10.00. Anaknya berharap mengurus perizinan itu bisa selesai sebelum pukul 10.00.

Baca Juga: Tidak Hanya Manusia, Kelelawar Vampir Juga Lakukan Social Distancing

"Dia datang pukul 8.00, sampai pukul 10.00 pejabat (yang berwenang) belum datang. Ya, dia pulang karena pada pukul 10.00 harus mengajar kuliah. Akan tetapi, dia tanya kepada pegawai, kenapa (pejabat itu) enggak datang? (Jawab pegawai), ya, belum datang. Dia tanya, lho, katanya pukul 8.00? (Pegawai jawab) Iya, tapi 'kan sampai pukul 11.00," cerita Mahfud.

Mahfud mengatakan bahwa anaknya tidak menunggu pejabat itu datang. Anaknya memutuskan untuk datang besok lagi saja.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x