BANDUNGRAYA.ID - Nasib pahit tengah menimpa Mitra Kukar, klub berjuluk Naga Mekes itu tergusur dari Liga 2 dan harus degradasi ke Liga 3.
Tim asal Tenggarong, Kalimantan Timur tersebut dipaksa turun kasta oleh PSBS Biak yang unggul head to head atas Mitra Kukar.
Memperoleh 12 poin tidak cukup bagi Mitra Kukar untuk bertahan di kasta kedua Liga Indonesia tersebut lantaran sebelumnya Mitra Kukar kalah dari PSBS dengan skor 2-1.
Baca Juga: Ramai Soal Dokter PSS Sleman Gadungan, Tio Nugroho: Skandal Terburuk, Menyangkut Nyawa!
Mitra Kukar berada di juru kunci grup D dengan raihan 3 kali menang, 3 kali seri, dan 4 kekalahan.
Sedangkan klasemen akhir Liga 2 di Grup D ini meloloskan Sulut United dan Persiba Balikpapan menuju babak selanjutnya untuk berebut tiket promosi ke Liga 1.
Bagi yang mengikuti Liga Indonesia dari tahun ke tahun, nama Mitra Kukar bukanlah nama yang asing.
Baca Juga: Kata dr. Zaidul Akbar Hanya 3 Sendok Sehari, Kolesterol Hilang, Jantung Sehat, dan Asam Urat Sirna
Klub yang bermarkas di Stadion Aji Imbut Tenggarong ini adalah klub yang selalu meramaikan papan tengah hingga papan atas kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Jika dilihat rekam jejaknya dari 2009 hingga 2015, Mitra Kukar sempat menempati peringkat ke-3 pada musim 2012/2013 liga yang saat itu masih bernama Indonesia Super League.
Sedangkan pada 2015 Mitra Kukar back to back bagian dari 4 tim terbaik turnamen pra musim.
Di 2015 misalnya, Mitra Kukar menempati posisi ke-4 Piala Presiden.
Di tahun yang sama, Mitra Kukar keluar jadi kampiun Piala Jenderal Sudirman.
Sederet nama-nama beken pernah merasakan berbaju Mitra Kukar seperti Ponaryo Astaman, Eka Ramdani, Jajang Mulyana, Airlangga Sucipto, Patrick Cruz, Paolo Frangipane dan lain sebagainya.
Baca Juga: BREAKING NEWS! BRI Liga 1 2021 Dihentikan Jelang Nataru, Ini Jadwal Lengkapnya
Selain pernah dihuni pemain bintang, Mitra Kukar pun pernah dilatih oleh nama-nama yang sangat populer di kancah sepakbola Indonesia.
Sebut saja seperti Rahmad Darmawan, Subangkit, Jafri Sastra, Jacksen Tiago, Ivan Kolev, hingga Beni Dollo.***