Termasuk Persib Bandung, Klub Liga 1 Dihantam Covid-19, Akmal Marhali Sebut Jokowi, Minta Liga 1 Dihentikan

3 Februari 2022, 16:00 WIB
Termasuk Persib Bandung, Klub Liga 1 Dihantam Covid-19, Akmal Marhali Sebut Jokowi, Minta Liga 1 Dihentikan /ligaindonesiabaru.com

BANDUNGRAYA.ID- Persib Bandung menjadi satu klub di antara klub Liga 1 2021 yang dihantam badai Covid-19.

Menyikapi hal ini, Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, sebut Presiden Jokowi dan pinta PT LIB hentikan Liga 1 2021.

Beberapa kontestan termasuk Persib terpaksa kehilangan pemain hingga ditundanya beberapa laga di Liga 1 2021.

Teranyar, Persib harus menepi tidak bertanding yang seharusnya dijadwalkan kontra PSM Makassar kemarin, Rabu, 2 Februari 2022.

Baca Juga: Pratama Arhan Direkomendasikan Orang INI Gabung ke Klub Coppa Italia, BUKAN SOSOK SEMBARANGAN!

Namun keputusan mengejutkan terjadi melalui rilis resmi di laman Persib bahwa pertandingan Maung Bandung kontra PSM ditunda lantaran sebagian besar pemain terpapar Covid-19.

Dilansir BANDUNGRAYA.ID dari laman Persib menyampaikan kalau ada pemain mereka yang dinyatakan positif Covid-19 usai melakukan tes PCR.

"Mengacu pada hasil pemeriksaan PCR berkala yang dilakukan Persib baru-baru ini, terdapat sembilan pemain yang dinyatakan positif Covid-19," tulis official statement Persib, pada 29 Januari 2022.

Meski begitu laga Persib Bandung vs Persikabo 1973, masih boleh berlangsung sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Bukan Beckham Putra dari Persib, Tapi Egy Maulana Vikri yang Disebut Media Inggris The Next Lionel Messi

Namun, berbeda ketika akan menghadapi PSM Makassar, Persib Bandung tidak bisa melangsungkan pertandingan karena melonjaknya jumlah pemain yang terpapar Covid-19.

Dilansir Jurnal Garut dari laman resmi PT LIB, menyebutkan kalau kuota pemain Persib Bandung tidak memenuhi ketentuan regulasi Liga 1 2021.

Dalam regulasi Liga 1 2021, pasal 52 ayat 7 diterangkan bahwa tim yang akan bertanding tidak boleh kurang membawa 14 pemain.

“Pemain Persib yang siap bertanding terhitung kurang dari 14 nama. Pertandingan pun dinyatakan ditunda. Semua pihak memahami tentang keputusan ini,” kata Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno.

Baca Juga: Persebaya Gagal Ungguli Persib Bandung, Wasit Disebut Jadi Biang Kerok

Sebelum Persib, laga lain yang sempat ditunda yakni Madura United vs Persipura Jayapura.

Selain itu, kasus Covid-19 juga menimpa klub-klub Liga 1 lainnya, meski tak sebanyak Madura United dan Persib.

Pengamat sepak bola Indonesia, sekaligus Koordinator Save our Soccer (SOS), Akmal Marhali, ikut menanggapi banyaknya para pemain tim Liga 1 yang terpapar Covid-19.

Akmal Marhali mengatakan kalau badai Covid-19 yang menimpa Liga 1, sebagai gambaran lemahnya penerapan protokol kesehatan oleh pihak penyelenggara kompetisi.

"Sistem bubble to bubble tidak dijalankan dengan baik dan benar. Sistem ini hanya mengizinkan para pemain berinteraksi dengan habitatnya (rekan tim) dari hotel ke lapangan," kata Akmal dilansir BANDUNGRAYA.ID dari akun Instagram @akmalmarhali20, Kamis, 3 Februari 2022.

Baca Juga: Bulan Februari Anda Bisa Dapat Bansos Rp3 Juta Tanpa Daftar BSU Subsidi Gaji dan Miliki BPJS Ketenagakerjaan

"Faktanya, banyak pemain sejak Seri 2 sering keluyuran keluar hotel menerima undangan atau menemui kolega untuk sekedar ngobrol dan makan," ujarnya.

Bahkan dalam tanggapannya ini, Akmal Marhali menyeret nama Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Wakilnya Maruf Amin.

"Seharusnya, warning Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin, bahwa ada potensi meningkatnya penyebaran corona (Covid-19) gelombang ketiga pada media Januari-Februari 2022 membuat PSSI, LIB dan klub mawas diri," kata Akmal.

Akmal Marhali juga menyayangkan penyusunan jadwal pertandingan yang begitu padat dan berlangsung tiap malam hari.

Baca Juga: Harga Para Pemain Persib Bandung Termahal di Liga 1: Jangan Kaget Lihat Harga Marc Klok

Menurutnya hal ini sangat mempengaruhi imunitas setiap pemain yang akhirnya rentan terpapar Covid-19.

Ia pun berharap agar kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini tidak menjadi cluster baru penyebaran varian Covid-19, Omicron.

"Jangan sampai Liga 1 Indonesia menjadi cluster baru penyebaran Omicron, karena akan sangat kontraproduktif dengan visi kembali digelarnya kompetisi," kata Akmal.

Namun jika penyebaran Covid-19 semakin meningkat, Akmal Marhali menyarankan agar kompetisi Liga 1 distop terlebih dahulu hingga bisa terkendali.

"Ingat, kesehatan dan keselamatan harus menjadi prioritas utama," tegas Akmal.***

Editor: Rizal Sunandar

Tags

Terkini

Terpopuler