Persib Bandung Dipermalukan Persis Solo dan Persebaya Surabaya Soal KLB PSSI, Teddy Tjahjono Malah Mengelak

28 Oktober 2022, 16:20 WIB
Persib Bandung Dipermalukan Persis Solo dan Persebaya Surabaya Soal KLB PSSI, Teddy Tjahjono Malah Mengelak /Persib.co.id

 

BANDUNGRAYA.ID - Persib Bandung dipermalukan Persis Solo dan Persebaya Surabaya soal KLB PSSI, Teddy Tjahjono malah mengelak.

Sebagai salah satu klub bersejarah di Indonesia, sikap Persib Bandung soal KLB PSSI masih suram dan dianggap dipermalukan oleh Persis Solo dan Persebaya Surabaya.

Berbeda dengan Persebaya Surabaya dan Persis Solo yang secara tegas inginkan PSSI gelar KLB sesuai rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

Baca Juga: Penasaran dengan Hasil Tes Otak Anda? Ini Link untuk Ketahui Dominan Kanan atau Kiri

Merespons apa yang direkomendasikan TGIPF yang dipimpin Mahfud MD tersebut Persib Bandung memilih bisu tidak secara tegas keluarkan pernyataan seperti Persebaya Surabaya dan Persis Solo.

Pasca ramainya kedua klub klasik tersebut bersikap dengan inginkan PSSI gelar KLB, akhirnya Teddy Tjahjono angkat suara.

Di sisi lain dua klub selain Persib Bandung, yakni Persija Jakarta dan PSIS Semarang resmi rilis pernyataan sikap, namun dianggap ragu dan abu-abu.

Baca Juga: Ayah-Bunda Punya Buah Hati Tapi Ingin Liburan? Ini Tips Ala Raisa dan Hamish Daud, Cobain Deh!

KLB atau Kongres Luar Biasa merupakan salah satu rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Mahfud MD dalam mengatasi problem tragedi Kanjuruhan.

"Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI, namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya," katanya dalam keterangan resmi.

"Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban," lanjutnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja Bank Indonesia Terbaru Oktober 2022: Data Scientist, Klik di Sini untuk Daftar

Dalam konfereensi pers, Mahfud MD juga meminta PSSI bertanggung jawab secara hukum dan moral.

Persebaya Surabaya dan Persis Solo Inginkan KLB

Pemegang saham Persebaya yang juga bagian dari jajaran manajemen skuad berjuluk Bajul Ijo, Azrul Ananda bertemu Presiden Persis Solo, Kaesang Pangareb membahas benang kusut PSSI.

Pertemuan bos Persis Solo dan Persebaya Surabaya tersebut digelar pada Senin, 24 Oktober 2022.

Baca Juga: Toni Bikin Netizen Bahagia, Ini Awal Konflik Preman Pensiun 7 yang Bakal Seru Banget!

Salah satu keputusannya, menyatakan kedua klub klasik ini sepakat akan bersurat ke PSSI untuk menggelar KLB sebagaimana rekomendasi TGIPF.

"Yang pertama untuk diselenggarakannya KLB PSSI, untuk kebaikan sepakbola nasional secara menyeluruh. Tragedi Gelora Bandung Lautan Api Juni lalu, disusul tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu, begitu memukul kita," tulis Persebaya di akun resmi Twitternya.

Selain mendesak KLB, Persebaya Surabaya juga inginkan PT LIB segera gelar RUPS LB sebagai ikhtiar membahas masa depan kompetisi tanah air yang terhenti.

"Kami merasa diselenggarakannya RUPS LB PT LIB adalah justru yang paling urgent saat ini. Karena klub-klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian liga," ujar Azrul Ananda.

Baca Juga: Sinopsis Drama Jepang Modern Love Tokyo, Kisah Romantis di Kota Tokyo

Selanjutnya, anak dari Dahlan Iskan ini mengharapkan klub-klub lain dapat mengikuti jejak Persebaya Surabaya dan Persis Solo dengan tuntutan RUPS LB PT LIB.

"Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPS LB bisa terselenggara segera," pungkasnya.

PSIS Semarang dan Persija Jakarta abu-abu

Bukan hanya Persebaya dan Persis Solo yang merilis sikap atas suramnya kompetisi yang berada di bawah kendali PT LIB dan PSSI ini.

Tetapi juga PSIS dan Persija yang mengharapkan secepatnya PSSI beserta stackholder lakukan tranformasi agar problem yang bermula dari Kanjuruhan in dapat diusut secara tuntas.

"Sepakbola Indonesia harus berbenah. Oleh karena itu, kami mendukung penuh proses transformasi sepakbola yang saat ini sedang dilakukan. Agar sepakbola menjadi lebih baik, dan dapat kembali digulirkan," bunyi rilis Persija yang ditandatangani oleh Presiden klub, Mohamad Prapanca kemarin.

Baca Juga: MEMUKAU! Berikut Profil Stadion di Piala Dunia Qatar 2022, Salah Satunya Bisa Dibongkar Pasang?

Dalam rilis tersebut, Persija Jakarta tak menyinggung soal KLB. Sementara PSIS Semarang dalam keterangan resminya hanya inginkan PT LIB gelar RUPS sebagaimana yang ditekankan oleh Persis Solo dan Persebaya Surabaya.

"PSIS mendorong kepada PT LIB untuk segera melakukan RUPS luar biasa demi kejelasan dan nasib kompetisi BRI Liga 1 2022/2023, karena sebagai klub peserta, kelanjutan kompetisi adalah sangat penting," tuntutnya.

"Namun kompetisi juga harus berjalan dengan penuh transformasi dan perbaikan-perbaikan seperti yang saat ini tengah disusun oleh tim Satgas Transformasi Sepakbola Indonesia. Sepakbola Indonesia harus kembali berjalan jauh lebih baik dari sebelumnya," lanjutnya.

Baca Juga: Piala Dunia Qatar 2022 Akan Segera Berlangsung, Pastikan Tidak Ketinggalan Jadwal dan Tanggal Mainnya!

Adapun soal KLB PSSI, PSIS menyerahkan kepada voters sebagai pemilik suara sah.

Persib Bandung Bisu

Sebelumnya, menanggapi kegaduhan pro-kontra KLB, Umuh Muchtar meminta barisan sakit hati PSSI tidak ikut memperkeruh suasana.

Ia mempertanyakan mengapa KLB menjadi solusi atas tragedi Kanjuruhan.

"Punten orang-orang yang sakit hati tidak terbawa lagi ke PSSI, bantulah kalian punya pengalaman, bukan diseret-seret. Sekarang kalian tidak ada di situ, kalian malah teriak-teriak yang lebih tidak beres," sesal Umuh.

Umuh menginginkan benang kusut tragedi Kanjuruhan diselesaikan dengan baik sebagaimana arahan yang diberikan oleh Presiden.

Baca Juga: 3 Lokasi Glamping Murah Meriah di Bandung, Tak Sampai Rp1 Juta

"Selesaikan dulu permasalahan ini, Bapak Presiden sudah sangat baik, sudah memperhatikan, tak mungkin sepakbola tidak ada," katanya.

"KLB tidak bisa dilakukan tanpa persetujuan paling tidak 60 persen anggota PSSI. Siapa anggota PSSI itu? Ya kita semua klub-klub sepakbola," tutupnya dilansir BandungRaya.id dari Instagram @gala_persib, Minggu, 23 Oktober 2022.

Selang pernyataan Umuh Muchtar tersebut, Teddy Tjahjono yang merupakan bagian dari manajemen pun angkat suara.

 

"Kepastian Liga kapan itu penting untuk perencanaan kita ke depan dan tidak semua kebijalan klub harus dipublikasikan," katanya dilansir dari @Gala_persib, Jumat, 28 Oktober 2022.***

Editor: Rizal Sunandar

Tags

Terkini

Terpopuler