PR BANDUNGRAYA - Dunia kembali kehilangan sosok ikonik sepak bola, Maradona yang dikabarkan meninggal dunia pada usia 60 tahun.
Mardona yang juga dikenal sebagai El 10 juga secara terang-terangan mendukung perjuangan kaum sosialis di dunia, khususnya di Amerika Latin.
Dia juga menentang berbagai bentuk imperialisme dan kolonialisme yang terjadi di Palestina.
Baca Juga: Produk Ini Diklaim Bisa Saingi Seri iPhone 12, Keunggulan: Miliki Fitur Kata Sandi Suara
"Dalam hati saya, saya adalah orang Palestina, dan saya pembela rakyat Palestina. Saya menghormati dan bersimpati terhadap mereka. Saya mendukung Palestina tanpa takut," begitu tutur sang mendiang dalam satu keterangan, dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Antara, 26 November 2020.
Sebagai pejuang anti-imperialisme, Maradona mendukung Revolusi Bolivarian di Venezuela dan gerakan sosial progresif di Amerika Latin.
Ia tidak pernah berhenti memperjuangkan hak-hak orang tidak mampu dan tertindas untuk membebaskan diri.
“Saya kiri dalam arti saya (berjuang) untuk kemajuan negara saya, untuk meningkatkan kualitas hidup orang miskin sehingga kita bisa bebas dan damai,” kata dia seperti dikutip Redfish.
Baca Juga: Gak Cuma Jago Bikin Lelucon Bapak-bapak, Jimin Bongkar Keahlian Lain Jin BTS saat Bermain Gim
Di dunia sepak bola, rakyat Amerika Latin mengingat betul cerita soal laga amal di La Paz pada 2008 silam. Pada saat itu, pertandingan di ibu kota Bolivia itu hampir saja tak digelar jika tak ada Maradona.