Dinilai Tak Layak, PT LIB Minta Restu 17 Klub Agar Bali United Berlaga Kandang Saat Penutupan, Netizen Heran

- 28 Maret 2022, 14:43 WIB
Dinilai Tak Layak, PT LIB Minta Restu 17 Klub Agar Bali United Berlaga Kandang Saat Penutupan, Netizen Heran
Dinilai Tak Layak, PT LIB Minta Restu 17 Klub Agar Bali United Berlaga Kandang Saat Penutupan, Netizen Heran /

BANDUNGRAYA.ID- Dinilai tak layak, PT LIB minta restu 17 klub agar Bali United berlaga di kandan pada penutupan BRI Liga 1, netizen heran.

Melalui surat nomor 65/LIB-KOM/III/2022 PT LIB mengirimkan permohonan persetujuan kepada 17 klub terkait laga Bali United vs Persik Kediri digelar di kandang, stadion Kapten I Wayan Dipta.

Secara regulasi yang diterapkan dalam perhelatan BRI Liga 1 setiap tim dilarang untuk bermain di kandang sendiri serta tidak boleh dihadiri penonton lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

Kemarin Gubernur Bali, Wayan Koster secara terbuka meminta dan mengizinkan laga penutup Bali United vs Persik digelar di Dipta serta dihadiri penonton.

Baca Juga: LINK RESMI Pengumuman SNMPTN 2022: Jika Dinyatakan Gagal, Ini Alternatif Lainnya

Lantas permintaan ini pun dianggap sebagai ketidakadilan serta mencederai regulasi yang telah disepakati.

Diketahui bahwa seri 4 dan 5 dihelat di Pulau Dewata. Banyak pihak menyebut keputusan pemilihan venue ini sedikit banyak menguntungkan Bali United yang notabene bermarkas di sana.

Juga di awal gelaran BRI Liga 1 2021 digelar di Bali ini disoroti lantaran venue yang memenuhi standar hanya Kapten I Wayan Dipta, sementara dua stadion lain, I Gusti Ngurah Rai dan Kompyang Sujana banyak memiliki kekurangan.

Baca Juga: Profil Calon Pemain Persib Bandung Ricky Kambuaya yang Cemerlang di Timnas dan Persebaya Surabaya

Kekurangan yang dimaksud yang sempat ramai dibincangkan seperti locker room yang sempit, ruang konferensi pers pasca laga yang seadanya, hingga posisi kamera yang tidak enak untuk ditonton di layar kaca.

Menanggapi kegaduhan ini, PT LIB langsung bertindak cepat dengan lakukan berbagai perbaikan seperti membongkar ruangan agar menjadi lebih luas, bahkan steger kamera ditinggikan untuk mendapat angle yang baik.

Ini menandakan bahwa gelaran BRI Liga 1 terlalu dipaksakan untuk dihelat di Bali, padahal beberapa tempat di Indonesia seperti Jawa Timur misalnya, lebih siap dibanding Bali.

Baca Juga: PT LIB Minta Restu 17 Klub untuk Laga Bali United vs Persik Dihelat di Kapten I Wayan Dipta, Ini Alasannya

Tetapi ternyata Jawa Timur dilewat untuk dijadikan sebagai venue perhelatan kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia ini.

Kontroversi kembali diperbincangkan lantaran permohonan PT LIB kepada 17 klub BRI Liga 1 untuk menyetujui laga penutup Bali United vs Persik digelar di stadion Kapten I Wayan Dipta.

Surat ini dibuat pada 28 Maret 2022 juga ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

Netizen pun bereaksi, menyebut PT LIB tidak berintegritas lantaran masih terayu dengan dugaan lobby-lobby yang dilakukan.

Baca Juga: Kabar Persib Bandung: Dua Pemain Ini Dilarang Bertanding di Laga Pamungkas Kontra Barito Putera

“Integritas dipertaruhkan dan dipertontonkan tanpa malu oleh pembuat aturan. Semua aturan kok dilobby,” tulis akun @SiaranBolaLive.

Alasan permohonan ini lantaran venue yang biasa digunakan Bali United entah itu I Gusti Ngurahrai atau Kampyang tidak memungkinkan lantaran di laga pamungkas akan dilakukan penutupan acara BRI Liga 1 sekaligus penganugrahan juara.

"Cukup banyaknya tamu VIP yang akan hadir dalam pertandingan tersebut karena sekaligus closing dan awarding ceremony kompetisi BRI Liga 1 2021/2022, sehingga memerlukan venue yang memiliki fasilitas tribun, royal box, dan hoking room untuk VIP dan undangan lainnya," tulis surat yang dirilis pada hari ini, Senin 28 Maret 2022.

Koster dalam keterangan resmi kemarin selain mengajak suporter untuk datang ke Dipta juga sebelumnya diakui oleh dia telah lakukan lobby dengan ketua PSSI.

Baca Juga: Gubernur Bali Izinkan Laga Bali United vs Persik Dihadiri Penonton, PT LIB Tidak Merestui

Dengan alasan pertandingan Bali United vs Persik tidak mempengaruhi posisi di klasemen akhir BRI Liga 1.

"Saya sudah bicara dengan ketua PSSI, karena ini tidak lagi menentukan posisi juara, maka dimungkinkan tempat pertandingan dilaksanakan di Stadion Kapten I Wayan Dipta," paparnya.

Menanggapi hal ini netizen menyebut PT LIB tidak konsisten sehingga terbuai akan lobby-lobby yang dilakukan pihak terkait.

“Biasa bos PANITIA FC, regulasi nomor 2015, lobby nomor 1,” sesal akun @Ahzer_31.

Baca Juga: Persib Bandung Nostalgia Datangkan Pemain Baru Berlabel TImnas Setelah Kunci Posisi Dua

“BALI ISLAND CUP 2022

Sekarang operator baru ngomong, 2 stadion pendamping tidak representatif

Emang dari awal udah ga representatif, kenapa harus memaksakan di bali

Regulasi tetap regulasi, 17 klub harus menolak” tanggap @AriBohel2,”***

Editor: Rizal Sunandar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah