TRAGEDI MENGERIKAN! Laga BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Diwarnai Kericuhan Suporter, Korban Tewas 127 Orang

- 2 Oktober 2022, 08:04 WIB
TRAGEDI MENGERIKAN! Laga BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Diwarnai Kericuhan Suporter, Korban Tewas 127 Orang.
TRAGEDI MENGERIKAN! Laga BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Diwarnai Kericuhan Suporter, Korban Tewas 127 Orang. /tangkapan layar Instagram @majeliskopi08/

BANDUNGRAYA.ID - TRAGEDI MENGERIKAN! laga BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya diwarnai kericuhan suporter, korban tewas hingga 127 orang.

Pasca laga antara Arema FC vs Persebaya merupakan kejadian yang paling tragis dalam sejarah pesepakbolaan indonesia.

Sebanyak 127 orang dikabarkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Rossoneri Perkasa! Hasil Akhir Pertandingan Liga Italia: Empoli 1 vs 3 AC Milan

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan dari 127 orang yang meninggal dunia tersebut, dua di antaranya merupakan anggota Polri.

"Dalam kejadian itu, telah meninggal 127 orang, dua di antaranya adalah anggota Polri," katanya, Minggu, 2 Oktober 2022 pagi.

Nico Afinta menjelaskan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sedangkan sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Sementara itu, sampai saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.

Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri.

"Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan," tutur Nico Afinta.

Menurutnya, pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar.

Baca Juga: SKOR AKHIR Liga Italia Tadi Malam: Inter Milan vs AS Roma, Nerrazuri Kalah di Kandang Sendiri 1-2

Sayangnya, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain.

Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata, karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," ujar Nico Afinta.

Sementara itu, Bupati Malang M. Sanusi menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," ujarnya.

Sebelumnya, Pertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabay tercoreng oleh aksi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pertandingan yang dimenangkan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 tersebut berlangsung pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.

Baca Juga: HASIL Liga Italia Tadi Malam: Napoli Kalahkan Torino Dengan Skor Telak 3-1

Kericuhan bermula saat ribuan suporter Arema FC, Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.

Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda.

Sementara itu, beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan langsung diserbu suporter yang merasa kecewa.

Kerusuhan tersebut semakin membesar karena sejumlah flare dan benda-benda lainnya dilemparkan Aremania.

Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Ada kobaran api pada sejumlah titik di dalam stadion tersebut, terlihat juga dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil K9 dibakar.

Sementara satu mobil lainnya rusak parah dengan kaca pecah dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.

Baca Juga: TINGGAL KLIK! Link Nonton Streaming Film Horor Hidayah, Bukan Drakorindo, Indo XXI, Telegram, Rebahin

Dengan jumlah petugas keamanan yang tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC tersebut, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan.

Tembakan gas air mata itu membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas, hingga menimbulkan kepanikan di area stadion.

Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis tersebut pun tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

Para suporter banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion dengan panik, hingga akhirnya berhamburan.

Artikel ini perdana tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Sejarah Terkelam Sepakbola Indonesia: 125 Suporter dan 2 Polisi Tewas Saat BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya".***
(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)

Editor: Alvian Hamzah Jaenul Bahar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah