Salah satu keputusannya, menyatakan kedua klub klasik ini sepakat akan bersurat ke PSSI untuk menggelar KLB sebagaimana rekomendasi TGIPF.
"Yang pertama untuk diselenggarakannya KLB PSSI, untuk kebaikan sepakbola nasional secara menyeluruh. Tragedi Gelora Bandung Lautan Api Juni lalu, disusul tragedi Kanjuruhan 1 Oktober lalu, begitu memukul kita," tulis Persebaya di akun resmi Twitternya.
Selain mendesak KLB, Persebaya Surabaya juga inginkan PT LIB segera gelar RUPS LB sebagai ikhtiar membahas masa depan kompetisi tanah air yang terhenti.
"Kami merasa diselenggarakannya RUPS LB PT LIB adalah justru yang paling urgent saat ini. Karena klub-klub semua harus mau duduk bersama membahas kepastian liga," ujar Azrul Ananda.
Selanjutnya, anak dari Dahlan Iskan ini mengharapkan klub-klub lain dapat mengikuti jejak Persebaya Surabaya dan Persis Solo dengan tuntutan RUPS LB PT LIB.
"Semoga klub-klub lain bisa melakukan hal yang sama supaya RUPS LB bisa terselenggara segera," pungkasnya.
Liga tak akan jalan jika belum KLB
Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan, Akmal Marhali menyebutkan peluangnya kembalinya gelaran Liga 1 sulit jika PSSI belum gelar KLB.