Network
Tak dipungkiri kiblat dan pusat kekuatan sepakbola dunia hingga kini belum tertandingi, yaitu daratan Eropa dan Amerika Latin.
Hal ini menyebabkan side moments atau momen-momen yang menyertai sebuah pertandingan sepakbola seperti selebrasi kemenangan kental dengan nuansa Kebarat-baratan.
Misalnya menghampiri para istri atau kekasih masing-masing pemain yang biasa disebut WAGs. Tak sekedar menghampiri, biasanya para pemain juga bersikap romantis.
Kesuksesan Maroko menjadi sebuah negara berbasis Islam di ujung Utara benua Afrika memulangkan tim sebesar Spanyol dan berhasil melenggang ke babak perempat final menyisakan momen-momen yang jarang dilihat pencinta sepakbola.
Alih-alih menghampiri atau memberi tribute kepada WAGs, sejumlah anggota timnas Maroko lebih memilih merayakan kemenangannya bersama sosok ini.
Siapakah sosok itu? Mereka adalah para ibu dari pemain dan official. Dari momen kemenangan Maroko kontra Spanyol, misalnya, setidaknya dua orang tertangkap kamera menghampiri dan memeluk ibu mereka masing-masing.
Mereka adalah striker yang tembakannya ke gawang Spanyol ketika melakoni adu penalti di babak 16 besar yang menegangkan menjadi penentu kemenangan Maroko, Achraf Hakimi.
Serupa dengan Hakimi, sang pelatih berkepala plontos, Walid Regragui, sempat tertangkap kamera berlarian ke arah tribun untuk menemui sosok wanita yang belakangan diketahui merupakan ibu dari sang komandan the Atlas Lions.
Masing-masing individu itu ternyata memiliki alasan tersendiri. Hakimi, misalnya, di sebuah media Spanyol pernah mengemukakan alasan ia harus banyak berterima kasih kepada keluarganya.
