BANDUNGRAYA.ID - Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tata cara menyembelih hewan kurban, ia menyebutkan jangan asal sembelih.
Ibadah menyembelih hewan kurban dilaksanakan pada Hari Raya Idul Adha, yakni pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Pada hari-hari tersebut umat muslimin tidak boleh berpuasa karena tanggal-tanggal tersebut juga disebut hari tasyrik.
Sebaliknya, daging hewan kurban boleh dimakan sebagian bagi yang berkurban dan sebagian lainnya dibagikan kepada orang yang berhak menerimanya.
Dikutip BANDUNGRAYA.ID dari YouTube Quran Sidqi, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan tata cara menyembelih hewan kurban sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Baca Juga: 3 Makanan Khas Idul Adha Cocok Dinikmati Bareng Keluarga, Harus Dicoba, Nih!
Pertama-tama, ketika menyembelih hewan kurban, maka hewan kurban dihadapkan ke arah kiblat.
"Sunah pertama. Nanti Mohon maaf ya, kalau mau menyembelih hewan kurban sunahnya hadapkan hewannya ke kiblat, jangan asal sembelih," kata Ustadz Adi Hidayat.
Selanjutnya, ditunjukkan untuk siapa hewan kurban itu disembelih. Apakah untuk perorangan, satu keluarga, atau untuk umat Muhammad.
"Umat Muhammad di antaranya menunjuk pada seseorang yang telah tiada, sah. Karena ketika Nabi menyebut umat, itu mencakup semua umat Nabi, baik yang masih hidup atau pun wafat," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Sunah yang selanjutnya adalah mengucapkan bismillahi allahuakbar, baru menyembeli hewan yang dikurbankan.
Baca Juga: Bingung Olah Daging Kurban? Coba Resep Sop Buntut Bakar Ala Chef Devina, Lezat Abis!
Penyembelihan ini juga harus dilakukan seketika, artinya dengan sekali digorok hewan kurban angsung mati.
"Supaya tidak membuat hewannya merasa kesakitan, jadi bukan berkali-kali begini. Coba dipelajari ya, cari urat yang baik, begitu Anda sembelih seketika," kata Ustadz Adi Hidayat.
Untuk itu, Nabi juga mensunahkan untuk menajamkan pisau yang dipergunakan untuk menyembelih hewan kurban.
Baca Juga: Bagaimana Jika Kurban Idul Adha dilakukan Setiap Tahun? Buya Yahya: Boleh, Asalkan...
Adapun saat mengasah atau menajamkan pisau ini, Nabi melarang melakukannya di depan hewan kurban.
"Begitu Anda selesai menghadap kiblat, Anda ucapkan, lihat kalimatnya, inni wajahtu wajahtu," tandas Ustadz Adi Hidayat.***